JAKARTA – Status PT Saka Energi Indonesia, anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk yang saat  ini telah menjadi subholding gas akan ditentukan PT Pertamina (Persero) sebagai holding BUMN migas.

Fajar Harry Sampurno, Deputi Bidang Pertambangan Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, mengatakan semua keputusan untuk Saka akan berada dalam koordinasi Pertamina. Pasalnya, semua bisnis gas Pertamina nantinya akan diberikan ke PGN. Saka yang merupakan perusahaan di sektor usaha hulu, nantinya harus dipisahkan.

Saat ini baru saja dimulai kajian untuk merestrukturisasi Saka sebelum diputuskan nasibnya.

“Enam bulan, kan baru mulai Maret. Kami masih berpikir, mau diapakan, karena maunya direstrukturisasi sekalian. Bukan hanya PGN, tapi juga dengan Pertamina. Bisnis gasnya Pertamina nanti semua mau dikasih ke PGN,” kata Fajar disela pelaksanaan CFO BUMN Award di Jakarta, Selasa (26/3).

Menurut Fajar, ada beberapa opsi yang akan masuk dalam pembahasan nasib Saka. Tidak hanya akan digabungkan menjadi salah satu anak usaha Pertamina dibawah direktorat hulu, tapi  juga kemungkinan Saka langsung dilepas ke publik melalui mekanisme penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO).

“Yang dikaji kemungkinan-kemungkinan apakah dikonsolidasi ke Pertamina, atau mau dijual ke Pertamina atau di-IPO,” kata Fajar.

Pemisahan Saka dari PGN adalah konsekuensi dari pembentukan holding BUMN migas dengan menggabungkan PGN sebagai bagian dari Pertamina dengan melebur PT Pertamina Gas (Pertagas) ke dalam PGN.

PGN menjadi subholding gas yang  fokus dalam bisnis midstream dan downstream gas.

Saka Energi tercatat mempunyai hak partisipasi (Participating Interest/PI) pada delapan aset atau Wilayah Kerja (WK) migas. Delapan WK atau blok migas tersebut adalah Pangkah, South Sesulu, Bangkanai, West Bangkanai, Ketapang , Muriah, Muara Bakau dan Lapangan Fasken di Texas, Amerika Serikat.

Selain itu, Saka merupakan salah satu kontraktor yang ikut dalam lelang blok migas yang diselenggarakan  Kementerian Energi dan Sumber Mineral (ESDM). Dua blok migas yang secara resmi baru dikelola dalam tahap eksplorasi yaitu West Yamdena dan Pekawai.(RI)