JAKARTA – Pemerintah menargetkan pembangunan masif Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Pulau Jawa. Total kapasitas PLTS Terapung yang bisa dibangun mencapai 1.900 Megawatt (MW).

Dadan Kusdiana, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), mengatakan pemetaan potensi PLTS Terapung sudah tertuang dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) terbaru yang disusun oleh pemerintah bersama dengan PT PLN (Persero). Potensi PLTS Terapung disesuaikan dengan keberadaan waduk-waduk di Pulau Jawa.

“Dalam RUPTL sekarang sedang disusun dan kami akan masukkan semua yang ada di Jawa ini ada waduk bendungan 1.900 MW yang akan dimasukkan untuk mendorong pemanfaatan tenaga surya di danau,” kata Dadan dalam diskusi virtual, Selasa (16/2).

Dia mencontohkan konsep pengembangan PLTS Terapung yang ada di waduk Cirata dimana harganya kuga sudah bisa masuk di bawah Biaya Pokok Produksi (BPP)  pembangkitan Jawa.

Menurut Dadan, akan lebih baik lagi kalau PLTS dikombinasikan dengan PLTA sehingga bisa saling mengisi. Alasannya karema hampir semua PLTA digunakan sebagai peaker itu hanya digunakan saat beban puncak atau beban PLN tinggi.

“Ini tidak dipakai 24 jam karena ketersediaan air makin terbatas. Jadi kami enggak nambah kapastias secara perhitungan, tapi meningkatkan waktu operasi dari PLTA yang akan disuplaii PLTS. Secara harga bagus, perizinan lebih simple, enggak perlu pembebasan lahan , dan kami bisa main di kapasitas cukup besar.,”ungkap Dadan.

Dalam target pemerintah yang dicanangkan oleh Kementerian ESDM pada 2025 nanti kapasitas PLTS akan mencapai 5.130 Megawatt (MW) meningkat jauh ketimbang tahun ini yang ditargetkan hanya 280 MW. Kemudian kapasitasnya akan melesat hingga 2035 nanti mencapai 17.687 MW.(RI)