JAKARTA – Sebagai upaya meningkatkan efisiensi energi yang merupakan indikator dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), beragam strategi dikembangkan dan dijalankan pemerintah guna melaksanakan program konservasi energi di Indonesia. Hariyanto, Direktur Konservasi Energi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan (Ditjen EBTKE) Kementerian ESDM, mengatakan ada dua cara yang menjadi faktor utama dalam pelaksanaan konservasi energi.

“Kemudahan teknologi menjadi faktor pertama dalam mengeksekusi pelaksanaan program tersebut. Ini salah satunya bisa dilihat dari teknologi lampu dan AC yang semakin canggih,” kata Hariyanto di Gedung Kementerian ESDM Jakarta, Kamis (31/10).

Kedua, adalah behavior (tingkah laku) dimana dalam hal ini diperlukan komitmen dari diri sendiri maupun pimpinan.

Ditjen EBTKE melalui Direktorat Konservasi Energi juga melakukan beberapa langkah, seperti mendorong investasi swasta di bidang konservasi energi, meningkatkan kesadaran konsumen energi terhadap konservasi energi hingga menerapkan sistem monitoring, evaluasi, dan pengawasan di bidang konservasi energi.

Hariyanto menambahkan dalam pelaksanaan program efisiensi energi semestinya tidak mempengaruhi tingkat produktivitas kerja. “Efisiensi energi bukan berarti pelit energi. Efisiensi energi adalah menggunakan sesuai standar dan tidak mempengaruhi produktivitas kerja,” tandas Hariyanto.(RA)