JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menegaskan sudah mengamankan pasokan gas yang bakal didistribusikan untuk memenuhi kebutuhan industri smelter. Ada beberapa perusahaan besar yang memang membutuhkan gas dalam jumlah tidak sedikit seperti PT Freeport Indonesia (PTFI), PT Vale Indonesia Tbk (INCO) serta PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).

Rayendra Sidik, Kepala Divisi Monetisasi Migas SKK Migas, menjelaskan sebelumnya memang sempat ada kekhawatiran dari para pelaku usaha tidak mendapatkan pasokan gas. Ini lantaran mereka terlambat melaporkan kebutuhan gasnya. Tapi SKK Migas bergerak cepat untuk mengamankan pasokan tersebut. “Untuk industri smelter telat memang dari mereka, tapi sudah diamankan,” kata Rayendra dalam diskusi pada Kamis (28/3).

Dia memang belum membeberkan secara detail mengenai sumber dan siapa pemasok gas untuk para industri tambang yang membutuhkan gas untuk smelternya tersebut. “Freeport di Gresik dapat gas pipa. Kita bicara untuk smelter di Papua, Amman Mineral (LNG) sudah diamankan (gasnya), Vale juga sudah. untuk Freeport masuk dari trader dulu. Kita tidak bisa close karena ini business to business tapi kalau pasokan sepertinya gas dari HCML,” ungkap Rayendra.

Sebelumnya industri sempat mengeluhkan belum adanya kepastian pasokan gas sehingga turut menganggu rencana pembangunan smelter. Baik Freeport, Vale maupun Amman memang tengah membangun smelter berkapasitas besar dengan memanfaatkan gas sebagai bahan baku produksi ataupun untuk pembangkit listrik smelternya.

Vale bahkan sempat terang-terangan berniat mencari pasokan gas dari luar negeri jika memang tidka tersedia stok dari dalam negeri. (RI)