JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan tidak akan terburu-buru dalam mengambil keputusan penetapan kontraktor Blok Corridor pasca kontraknya berakhir pada 2023 mendatang. Waktu untuk melakukan evaluasi proposal yang masuk dari beberapa kontraktor peminat blok tersebut dinilai masih cukup banyak.

Jaffee Suardin, Deputi Perencanaan SKK Migas, mengatakan semula pemerintah ingin mempercepat keputusan pengelola sejak tahun lalu, namun ternyata kajian yang dilakukan butuh waktu lebih lama. “Ini juga blok besar, kami juga butuh waktu mengevaluasi,” kata Jaffee di Kementerian ESDM Jakarta, Selasa (7/5).

Menurut Jaffee, untuk Blok Corridor tidak terlalu mendesak untuk diputuskan operatornya karena jika dilihat dari waktunya operator yang akan ditetapkan nanti masih memiliki cukup waktu untuk melakukan transisi penglolaan agar produksi blok tersebut tidak mengalami penurunan secara drastis.

“Sebenarnya Corridor kan 2023. Kami masih punya waktu sebenarnya. Kalau dari segi waktu cukup. Supaya produksi tidak turun dan produksi bisa dijaga. Sebenarnya masih ada waktu, kan mereka berinvestasi sampai nanti berakhir pada 2023,” ujarnya.

Tiga perusahaaan diketahui telah terang-terangan menyatakan minat untuk bisa mengelola Blok Corridor. Ketiganya juga diketahui adalah kontraktor eksisting yaitu ConocoPhillips sebagai operator,  PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Energi, dan Repsol.

Blok Corridor merupakan salah satu kontributor gas terbesar di Indonesia. Hingga kuartal I 2019 realisasi lifting gas dari Corridor adalah 146 ribu BOEPD berada di posisi kedua setelah Tangguh.

Kementerian ESDM pada pekan lalu memanggil para peminat blok Corridor. Sayangnya para petinggi perusahaan tersebut baik ConocoPhillips, Pertamina maupun Repsol menolak membeberkan isi pertemuan tersebut.

Taufik Ahmad, Vice President Commercial and Business Development ConocoPhillips, mengatakan manajemen sejak awal sudah menyatakan minat untuk melanjutkan pengelolaan Blok Corridor.

“Kan sudah jelas (minat kelola Corridor) sekarang ini lagi dibahas bersama pemerintah nanti siapa operatornya ditunggu saja ya,” kata Taufik.(RI)