BALIKPAPAN – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menegaskan siap mendorong para pelaku usaha disektir hulu migas untuk ikut terlibat dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Nanang Abdul Manaf, Wakil Kepala SKK Migas, mengatakan kebijakan energi IKN mengacu pada konsep energi hijau. Artinya, sumber energi yang digunakan di IKN adalah energi terbarukan yang diselaraskan dengan keberlanjutan lingkungan.

“Gas bumi sebagai energi transisi masih diperlukan untuk memenuhi kebutuhan industri dan rumah tangga di sekitar IKN,” kata Nanang saat memberikan sambutan pada pembukaan Forum Kapasitas Nasional III 2023 Area Kalsul, Selasa (4/6).

Menurut Nanang produksi gas semakin dominan ke depannya, karena gas adalah energi transisi menuju penggunaan EBT. Konsumsi gas diperkirakan akan meningkat, dimana konsumsi gas saat ini yang sekitar 6,000 MMSCFD diperkirakan naik jadi 26,112 MMSCFD di tahun 2050. “Akan naik sebesar 298%,” ujar Nanang.

Dia menuturkan untuk mengatasi tantangan di masa depan tersebut, dan sebagai upaya jangka panjang mencapai pemenuhan energi, pada akhir 2019 lalu industri hulu migas mencanangkan transformasi melalui lima strategi yaitu Clear Vision; Organization as Center of Excellent, ODSP, komersialisasi, dan digitalisasi.

SKK Migas kata Nanang mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu migas berdasarkan kontrak kerja sama, agar pengambilan sumber daya migas milik negara memberi manfaat maksimal bagi rakyat Indonesia. “Dalam konteks ini, SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) berkontribusi mengembangkan pemanfaatan gas bumi agar dapat menjangkau IKN,” ungkap Nanang.

Sejak awal SKK Migas siap bekerja sama dengan Otorita IKN serta para pemangku kepentingan untuk mengembangkan infrastruktur dasar seperti pipanisasi gas yang disesuaikan dengan desain tata ruang dan wilayah IKN. Melalui Forum Kapasitas Nasional, pihaknya juga terus mengintegrasikan kemampuan produsen lokal untuk menjawab kebutuhan energi di IKN.

Azhari Idris, Kepala Perwakilan SKK Migas Area Kalimantan dan Sulawesi,  berharap Forum Kapasitas Nasional III 2023 Area Kalsul dapat menjadi sarana komunikasi antara pemerintah yang diwakili SKK Migas, KKKS, pemerintah daerah, serta pelaku usaha penunjang hulu migas dalam mendukung pembangunan IKN.

“Upaya peningkatan kapasitas nasional juga telah menjadi bagian dalam upaya transformasi industri hulu migas, khususnya pada pilar 5a yaitu melaksanakan peningkatan daya saing pemasok nasional. Sehingga kedepan kapasitas nasional bisa berkembang, tidak hanya sekadar membuat produk made in Indonesia, tetapi juga made by Indonesia,” ujarnya. (RI)