JAKARTA- PT Siemens Indonesia ikut berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon serta memenuhi permintaan akan kebutuhan energi yang terus meningkat dan membutuhkan sebuah solusi inovatif dan modern dengan memperkenalkan SICAM Microgrid Control dan SICAM Microgrid PV Control System.

Sistem fotovoltaik ini diperuntukan bagi pembangkit listrik tenaga surya ini memonitor dan mengontrol catu daya di jaringan distribusi listrik otonom sehingga mampu menyediakan manajemen energi yang efisien dan andal. Sistem ini menawarkan komunikasi yang fleksibel, kontinuitas tanpa batas, keamanan yang maksimum dan migrasi tanpa batas sehingga menjamin penggunaan yang optimal dari sistem pembangkit listrik.

Gerald Quaas, Kepala Divisi Digital Grid, PT Siemens Indonesia, mengatakan Siemens merupakan mitra andal dalam menyediakan solusi dan teknologi yang modern dan inovatif. Saat ini Siemens mendukung transformasi energi di Vietnam dengan memasok sistem dan layanan pemantauan dan kontrol ke pembangkit listrik tenaga surya terbesar di negara itu.

“Hal ini menunjukkan komitmen dan kemampuan kuat dari Siemens Indonesia untuk memberikan solusi dan teknologi berkualitas ke berbagai negara bagi dan kami bangga karena hal ini dikerjakan oleh karyawan lokal,” ujar Quaas dalam siaran pers yang diterima Dunia-Energi.

Indonesia, dengan sumber energi baru dan terbarukan (EBT) yang melimpah seperti angin, matahari, biomassa, hidro, dan panas bumi, menyatakan keseriusannya untuk mencapai target 23% pada 2025, dan 31% pada 2050. Hal ini merupakan bagian dari rencana Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca serta sejalan dengan Perjanjian Paris tentang Perubahan Iklim yang ditandatangani pada tahun 2016.

Menyadari adanya peluang besar yang ditawarkan oleh pasar EBT, Siemens Indonesia menghadirkan teknologi serta keahlian untuk solusi energi rendah karbon atau ramah lingkungan untuk mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam memenuhi target emisi nasional.

Menurut Quaas, solusi ini telah berhasil diterapkan dan terbukti menjalankan fungsi pemantauan dan pengendalian jaringan dengan baik, seperti di pembangkit listrik tenaga surya terbesar Vietnam yang terletak di provinsi Vietnam selatan, Ninh Tuan. Proyek yang rencananya beroperasi pertengahan 2019 dapat menghasilkan hingga 425 Gigawatt jam (GWh) per tahun, cukup untuk melistriki 200.000 rumah dan menghemat sekitar 250.000 ton CO2.

“Siemens akan memasok inverter, transformator daya dan distribusi, Panel Tegangan Menengah (PTM) berinsulasi gas, pemutus sirkuit, dan sistem pemantauan dan kontrol pada proyek pembangkit listrik tenaga surya pertama Siemens di Asia Tenggara,” katanya.

Sebagai bagian dari proyek ini, menurut Quaas, Siemens Indonesia mengambil bagian dalam penyediaan sistem pemantauan dan kontrol, yang terdiri dari SICAM Micro Grid PV Control System dan SCADA. Semua bagian dari solusi ini diproduksi dari fasilitas pabrik Siemens yang berlokasi di Pulomas, Jakarta dan akan dikirim ke lokasi proyek pada kuartal I 2019 dengan pemasangan dan pengujian direncanakan selesai pada pertengahan 2019. (RA)