JAKARTA – Pemerintah akhirnya mensiasati pencarian cadangan Migas di blok Warim yang diklaim memiliki jumlah cadangan raksasa di Papua namun terhalang status taman nasional Lorentz.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), memotong wilayah Warim menjadi dua bagian yakni Akimeugah I dan II.

Tutuka Ariadji, Dirjen Migas Kementerian ESDM, menyatakan bahwa pemerintah sudah memangkas wilayah yang bisa dieksplorasi sehingga pencarian cadangan nanti tidak akan menyentuh wilayah Taman Nasional Lorentz. Baik Akimeugah I maupun II diklaim menyimpan cadangan migas yang tidak sedikit bahkan bisa dikategorikan Giant Discovery.

“Warim itu kita ganti nama dengan Akimeugah 1 dan 2. Dengan memotong bagian warim yang masuk ke Taman Lorentz. Nah itu ada ekstra 10% yang kita potong saja itu. Supaya tidak menjadi permasalahan dengan lingkungan, termasuk UNESCO juga,” ungkap Tutuka di Kementerian ESDM, Rabu (1/11).

Menurut dia pemerintah sudah menyiapkan insentif agar wilayah Warim bisa segera dikembangkan. Pemerintah mencatat sudah ada perusahaan yang mengambil data blok Akimeugah I dan II.

Dukungan penuh wajar diberikan menurut Tutuka karena kondisi medan wilayah Warim juga masih sangat terisolir di tengah hutan dan pegunungan Papua.

“Kita ambil seberberapanya itu masih besar. Tapi memang kondisinya itu infrastrutunya tidak baik. Infrastrukturnya yang kurang memandai. Jadi itu yang membuat kita memberikan kategori kelas high risk. Jadi kalau untuk minyak ya 50% : 50%, kalau untuk gas ya 55% : 45%. Yang paling high risk,” jelas Tutuka.

Benny Lubiantara, Deputi Eksplorasi, Pengembangan dan Manajemen Wilayah Kerja Migas SKK Migas, sempat mengungkapkan penemuan potensi migas di wilayah Warim sebenarnya sudah cukup lama bahkan sebelum wilayah tersebut ditetapkan menjadi bagian dari Taman Nasional Lorentz. Lantaran lokasinya yang sangat remote sehingga sejak ditemukan wilayah tersebut belum sempat digarap. Apalagi ternyata seiring waktu berjalan wilayah itu dijadikan sebagai bagian dari taman nasional.

Kini dengan adanya perkembangan teknologi serta Kebutuhan akan energi yang tinggi maka pemerintah bermaksud untuk mulai mengkaji penggarapan potensi migas Warim.

“Warim itu penemuannya kan sudah lama sebetulnya, jadi dulu belum ditentukan status taman nasional lorens, sudah ada discovery, ketika mau dieksplorasi lebih lanjut jadilah itu taman nasional Lorentz,” kata Benny. (RI)