JAKARTA – PT Pertamina International Shipping (PIS) unit bisnis Pertamina yang membidangi logistik maritim menargetkan bisa memiliki tambahan total sebabanyak 10 Kapal hingga akhir tahun 2023. Hingga kini PIS baru merealisasikan tambahan lima kapal baru. Manajemen sendiri menargetkan memiliki lebih dari 100 armada kapal pada tahun ini.

Yoki Firnandi, Direktur Utama PIS mengatakan, penambahan jumlah kapal tersebut dilakukan untuk mendukung upaya perseroan dalam mengembangkan pasar. PIS sudah menggarkan biaya mencapai ratusan juta dollar untuk memperkuat armadanya.

“Sekarang sudah lima sampai Agustus 2023, dan akan ada beberapa lagi sampai akhir tahun mudah-mudahan kita kejar sebanyak-banyaknya up to 10 jadi nambah lima lagi. Investasi kapal, kapal-kapal itu up to sampai US$200 juta,” ungkap Yoki saat ditemui di Hotel Kempimski, Selasa (26/9).

Lebih lanjut dia mengatakan, sampai dengan saat ini, total kapal yang dimiliki Pertamina International Shipping sebanyak 97 unit dan 1 unit kapal yang discraping. Dengan rencana perusahaan dengan penambahan lima kapal baru lagi hingga akhir tahun, PIS akan memiliki 103 unit kapal.

“Mungkin akhir tahun bisa 103. Itu kombinasi ada kapal gas, kapal minyak, kapal petrochemical ada semua,” ujarnya.

Lanjutnya, Yoki menyebut bahwa sebagian kapal baru PIS merupakan upaya untuk mencapai net zero emission (NZE), yakni kapal dengan metode dual fuel. Kapal-kapal yang menjadi upaya untuk mencapai NZE itu menggunakan bahan bakar minyak dan LNG.

“Sekarang bicara dual fuel itu mayoritas masih fuel oil plus LNG. Kalau yang lain, paling ada sedikit metanol dan sisanya belum ada dual fuel technology yang lain,” ungkapnya.

Salah satu strategi yang diusung manajemen PIS adalah tidak hanya melakukan pembelian atau pembuatan kapal baru namun juga melakukan merger dan akuisisi perusahaan kapal. “Kita juga ada merger akuisisi jd kita ambil company dengan kapal-kapalnya,” kata Yoki. (RI)