JAKARTA – ENI kontraktor asal Italia sudah sepakat untuk mencaplok Participating Interest (PI) proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) dari Chevron. ENI diyakini mampu untuk memaksimalkan potensi IDD dalam waktu tidak terlalu lama.

Dwi Soetjipto, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), menyatakan Juli ini penandatanganan Sales and Purchase Agreement (SPA) PI Chevron di IDD akan dilakukan.

“Sudah deal (sepakat), Saya kira Juli ini akan ditandatangani SPA antara ENI dan Chevron,” kata Dwi kepada Dunia Energi ditemui di Kementerian ESDM akhir pekan lalu.

Menurut Dwi nantinya ENI bakal langsung mendapatkan perpanjangan kontrak ketika telah merampungkan kesepakatan dengan Chevron.

“Iya sekalian perpanjangan (kontrak), nanti akan integrasi pengembangan IDD-nya tetap sampai sekarang kita masih memasukkan target onstream IDD di 2026-2027,” ujar Dwi.

Dia menegaskan optimisme pemerintah proyek IDD masih bisa menyemburkan gas sesuai dengan target lantaran ENI bisa menggunakan fasilitas dan infrastruktur yang dimiliki ENI di proyek Merakes. “Kan ENI sudah punya fasilitas dia bisa koneksikan. Jadi akan lebih disederhanakan lagi proyek POD IDD yang dulu. Dulu kan semua berdiri sendiri kalau ini nanti dia berdekatan dengan fasilitas ENI tinggal tambah sumur aja, beberapa fasilitas yang ada tapi dia koneksikan ke eksisting,” jelas Dwi.

Chevron (sebagai operator) memegang 63% hak partisipasi di Proyek IDD (secara agregat), bersama mitra joint venture lainnya, yaitu Eni. Tip Top, Pertamina Hulu Energi, dan para mitra Muara Bakau. Pengembangan Gendalo-Gehem termasuk pengembangan dua hub terpisah masing-masing memiliki FPU, pusat pengeboran bawah laut, jaringan pipa gas alam dan kondensat, serta fasilitas penerimaan di darat. Rencananya gas alam hasil produksi dari proyek IDD akan dijual untuk kebutuhan dalam negeri dan diekspor dalam bentuk gas alam cair.

Berdasarkan data SKK Migas, proyek IDD tahap II adalah proyek pengembangan lapngan Gendalo – Gehem dan diproyekso bisa berproduksi hingga 844 juta kaki kubik per hari atau million standard cubic feet per day (scfd) gas dan minyak 27 ribu barel per hari (bph). (RI)