JAKARTA – PT Pertamina Gas (Pertagas) siap menyerap kelebihan gas (flare gas) yang berasal dari Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu yang dioperatori Exxonmobil melalui anak usahanya, Mobil Cepu Ltd.

Wiko Megantoro, Direktur Utama Pertagas, mengatakan gas yang akan diserap dari Blok Cepu akan dimanfaatkan untuk mengaliri pipa Gresik – Semarang yang dijadwalkan rampung pada tahun ini.

Semula, pipa Gresem akan dialiri gas dari Lapangan Jambaran Tiung Biru yang dikelola PT Pertamina EP Cepu untuk memasok pembangkit listrik dengan kepasitas 100 juta kaki kubik per hari (MMSCFD), namun proyek tersebut baru akan rampung pada 2021 mendatang.

“Itu ada potensi gas dari bloknya Exxon di Banyu Urip bisa 5-10 MMSCFD untuk mengisi awal,” kata Wiko di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Baca juga  Ubah Desain Fasilitas, Produksi Gas Lapangan Jambaran Tiung Biru Berpotensi Bertambah 20 MMSCFD

Untuk mendapatkan gas dari Blok Cepu, Pertagas bersedia untuk menambah investasi. Pasalnya gas dari Blok Cepu memiliki kandungan CO2 yang tinggi, sehingga harus dilakukan pemisahan oleh alat khusus. “Kita harus tambah CO2 removal karena CO2 tinggi,” ungkap Wiko.

Waras Budi Santosa, Kepala Divisi Monetisasi Minyak dan Gas Bumi SKK Migas, mengatakan Pertagas dan Exxonmobil  sudah mencapai kata sepakat untuk jual beli gas tersebut. Jika sudah diolah di removal CO2 maka besaran gas yang akan diserap Pertagas hanya sekitar 5 MMSCFD.

“Volumenya sekitar 5 MMSCFD, itu Pertagas bersedia menyiapkan alat pemisah CO2-nya, kan tinggi sekali kandungan CO2 nya,” ungkap Waras.

Wiko mengatakan untuk penyelesaian pipa Gresem sampai sejauh ini sudah mencapai 97%. Pertagas sedang berkoordinasi dengan beberapa stakeholder terkait untuk menyelesaikan permasalahan lahan yang tersisa, sehingga sempat membuat pembangunan terhenti.

Baca juga  Pertagas Mulai Pasarkan Gas Pipa Gresem

Dia menjelaskan lahan yang perlu dibebaskan panjangnya mencapai 7 km. Pembebasan lahan diyakini  rampung dalam waktu dekat, sehingga target penyelesaian pipa yang bisa rampung tahun ini juga bisa tercapai.

“Ada pembebasan di Gresik 7 km, tinggal itu saja. Total sekarang progress sudah 97%,” tandas Wiko.

Nantinya pipa dengan kamampuan kapasitas maksimal 500 MMSCFD akan terintegrasi juga dengan East Java Gas Pipeline.

Pipa gas Gresem dengan panjang 267 km merupakan salah satu dari tiga ruas yang dilelang Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) pada 2006. Ruas pipa transmisi gas dibangun sebagai jaminan penyediaan gas sepanjang pulau Jawa secara berkelanjutan. Fokus utama pipa ruas Gresem adalah untuk mengalirkan gas dari wilayah Jawa Timur untuk memenuhi kebutuhan gas di wilayah Jawa Tengah.(RI)