JAKARTA – Pemerintah berencana menyusun roadmap pengembangan energi nuklir untuk pembangkit listrik pada tahun depan.

Maritje Hutapea, Direktur Aneka Energi Terbarukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan pihaknya masih berkoordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penyusunan roadmap energi nuklir.

Roadmap nuklir tahun depan kita mulai susun. Memang itu pilihan terakhir, tapi tetap roadmap disiapkan. Nanti kita kerja sama dengan BATAN. Masih banyak PR-nya, yang paling penting adalah political decision,” kata Maritje kepada Dunia Energi.

Syamsir Abduh, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), mengatakan saat ini sudah terbuka ruang untuk pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi apabila ketersediaan energi baru terbarukan (EBT) tidak mencukupi.

Pengembangan PLTN diyakini akan menghasilkan emisi karbon yang sangat rendah, operasi pembangkit bisa 60 tahun, loading bahan bakar bakar bisa dua tahun sekali, dan berdaya 1000-1400 megawatt (MW).

Menurut Syamsir, pemahaman opsi terakhir adalah pemerintah berupaya untuk mengoptimalkan pengembangan pembangkit EBT, kalau ternyata tidak cukup baru dikembangkan nuklir.

“Kami minta supaya pemerintah ada kajian multi faktor, komprehensif, dalam bentuk roadmap. Kalau ada roadmap, berarti sudah membuka ruang, sudah ada keinginan. Setelah itu baru kita pikirkan SDM-nya, teknologinya,” tandas Syamsir.(RA)