JAKARTA – PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) meyakini pemabngunan unit Residual Fluid Catlytic Cracking (RFCC) terbesar di Balikpapan akan meningkatkan profitabilitas kilang Pertamina melalui pengolahan residu menjadi produk bernilai tinggi. Unit yang diharapkan beroperasi di tahun 2024 ini dirancang memiliki kapasitas produksi sebesar 90.000 barel per hari. RFCC ini juga otomatis bisa meningkatkan keuntungan perusahaan.

Nicke Widyawati, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), menjelaskan unit RFCC memiliki fungsi yang krusial, baik dalam meningkatkan profitabilitas kilang maupun menyokong ketahanan energi. “Unit RFCC dapat meningkatkan margin kilang Pertamina di Balikpapan dengan produksi bernilai tinggi antara lain Gasoline, LPG dan Propylene. Produk Gasoline yang dihasilkan akan memenuhi spesifikasi EURO V dan memiliki nilai oktan (RON) 92” kata Nicke, Jumat (14/1).

Lebih lanjut Nicke Widyawati mengungkapkan bahwa beroperasinya RFCC akan berdampak terhadap peningkatan supply LPG dan Propylene seiring bertambahnya produksi LPG dan Propylene di kilang Balikpapan. Selain itu, keutamaan lain RFCC adalah mengurangi atau meniadakan import HOMC sebagai komponen blending Gasoline.

Adapun fungsi RFCC telah diimplementasikan di kilang-kilang Pertamina antara lain di PT KPI Refinery Unit IV Cilacap dengan kapasitas 54.000 barel per hari dan Refinery Unit VI Balongan dengan kapasitas 83.000 barel per hari.

“Dengan kapasitas 90.000 barel per hari, Unit RFCC di Balikpapan yang dikelola PT Kilang Pertamina Balikpapan (PT KPB) nantinya akan menjadi RFCC terbesar,” ujar Nicke.

Sementara itu Djoko Priyono, Direktur Utama PT KPI, menyatakan hingga 30 Desember 2021 persentase progres pembangunan RDMP Balikpapan secara overall telah mencapai 46,92%.

Tahapan yang telah dilakukan ini merupakan pekerjaan multi disiplin, yang dimulai dari pekerjaan Piling, Pondasi, Steel Structure, Mechanical Installation, Piping Installation, dan E&I Installation.

“Hingga Desember 2021, untuk mendukung progres RFCC kami telah mencetak sejumlah milestone yaitu instalasi Propane/ Propylene Splitter, Main Piperack PR-052-01/02, RFCC Fired Heater, Extractor, Depropanizer, RFCC Catalyst Hopper, serta First Stage Regenerator,” jelas Djoko.

Saat ini tengah berlangsung persiapan instalasi 2nd Stage Regenerator serta RFCC Disengager/Stripper.

Adapun RDMP Balikpapan memiliki tiga tujuan yaitu meningkatkan kapasitas produksi kilang dari 260 ribu barrel/hari menjadi 360 barrel/hari, meningkatkan kompleksitas kilang dari 4.4 Nelson Complexity Index (NCI) menjadi 8.8 NCI dan meningkatkan margin kilang di kilang Balikpapan. (RI)