JAKARTA – Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk., Julfi Hadi mendapat kepercayaan baru sebagai Ketua Umum Asosiasi Panasbumi Indonesia (API) periode 2023-2026. Julfi terpilih melalui Musyawarah Nasional (Munas) XI API yang diputuskan pada Kamis (21/9/) malam.

Julfi menyambut tanggung jawab ini dengan antusias. Ia mengajak semua pihak untuk dapat bersinergi dalam mengoptimalkan panas bumi yang memberikan manfaat kepada bangsa dan negara.

Dalam Musyawarah Nasional XI API, Julfi menyampaikan komitmennya terhadap pengembangan potensi panas bumi, “Saya berkomitmen untuk terus mendorong kolaborasi melakukan percepatan pemanfaatan panas bumi di Indonesia dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, ” kata dia, Minggu (23/9).

Dunia Energi sebelumnya (10/9) telah mengungkapkan bahwa Julfi menjadi kandidat terkuat Ketua Umum API periode 2023-2026.

Julfi merupakan sosok geologist yang memiliki pengalaman luas dalam pengembangan panas bumi di Indonesia. Dalam 35 tahun rekam jejaknya di industri panas bumi, Julfi malang melintang di berbagai perusahaan seperti Chevron, Star Energy, Hitay, dan Medco Cahaya Geothermal. 

Julfi juga tercatat pernah terlibat dalam proyek geothermal Wayang Windu Unit 2 dengan kapasitas turbin tunggal 117 MW dan Darajat Unit 3 yang memiliki kapasitas 121 MW.

Sebagai Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk., Julfi memiliki aspirasi untuk meningkatkan value creation bisnis panas bumi di Indonesia. Diantaranya melalui penerapan teknologi panas bumi serta peluang pemanfaatan produk sekunder dan rantai pasok termasuk agenda perbaikan nilai keekonomian proyek. 

“Semua tanggung jawab ini tentunya harus bisa dijalankan melalui kolaborasi dengan International Geothermal Association (IGA) untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam industri panas bumi di tingkat global,” kata Julfi.

Dalam kapasitas baru sebagai Ketua Umum API, Julfi bertekad untuk semakin memperkuat upaya menggali potensi panas bumi di seluruh Indonesia.

“Tentunya bagaimana asosiasi ini bisa menjadikan panas bumi sebagai salah satu pilar utama dalam transisi energi bersih nasional dan mencapai target Net Zero Emission,” katanya.

Keputusan yang disepakati berdasarkan musyawarah nasional ini adalah adanya penggantian pengurus asosiasi. Dalam hal ini, pergantian jabatan dilakukan pada posisi Ketua Umum dari Prijandaru Effendi menjadi Julfi Hadi, Sekretaris dari Tafif Azimudin menjadi Riza Pasikki, dan Bendahara dari Heribertus Dwiyudha menjadi Supriadinata Marza.

API merupakan organisasi yang dibentuk untuk mendukung pengembangan energi panas bumi di Indonesia melalui kerja sama dengan industri, akademisi, dan pemerintah untuk memajukan teknologi dan pengetahuan terkait dengan panas bumi.

“Sekali lagi, tidak ada keberhasilan tanpa dukungan. Dukungan ini tentunya harus dibangun melalui kolaborasi positif untuk kemajuan bersama,” kata Julfi Hadi.(RA)