JAKARTA – Realisasi produksi batu bara Indonesia hingga semester I 2019 sudah tembus 285 juta ton atau lebih dari 50% target yang dicanangkan tahun ini sebesar 557 juta ton. Pelaku usaha Pemegang Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara (PKP2B) masih mendominasi produksi batu bara nasional.

Bambang Gatot Ariyono, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Mineral, mengatakan sumber pasokan batu bara nasional masih berasal dari wilayah Kalimantan Timur, baik PKP2B maupun perusahaan pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP).

“Dia kan (Kalimantan Timur) gudangnya batu bara. Paling besar dari Kaltim, produksi IUP dan PKP2B,” kata Bambang di Jakarta, akhir pekan lalu.

Produksi batu bara nasional diproyeksikan sebesar 600 juta ton hingga akhir 2019 atau melampaui patokan 557 juta ton. Hanya realisasi produksi tersebut masih harus menunggu keputusan akhir pada Agustus mendatang.

Menurut Bambang, pemerintah menargetkan produksi batu bara bisa bertambah untuk mengamankan penerimaan negara. “Ya, semoga (tambah produksi) sehingga Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) saya tenang,” ujar Bambang.

Berdasarkan data Kementerian ESDM, untuk realisasi kewajiban penyaluran batu bara pada semester I sudah mencapai 57 juta ton dari target yang dipatok sebesar 128 juta ton.(RI)