JAKARTA – Realisasi proyek ketenagalistrikan yang digarap oleh PT PLN (Persero) hingga September 2023 ternyata tidak terlalu menggemberikan. Hal itu bisa dilihat dari progress pembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi.

Jisman Parada Hutajulu, Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyatakan baik proyek pembangkit maupun jaringan listrik realisasinya hingga September belum lampaui 75%.

“Progress pembangunan (pembangkit listrik) itu hingga September 2023, yang telah beroperasi sebesar 8,6 Gigawatt (GW) dari target 16,9 GW,” kata Jisman disela rapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (15/11).

Lebih lanjut untuk jaringan transmisi realisasinya bahkan tidak menyentuh angka 50% dari target. “Pengembangan transmisi telah mencapai 8.439 kms dari  target 47.723 kms. kami terus mendorong PLN untuk melakukan percepatan penyelesaian pembangkit dan transmisi sesuai dengan target,” ujar Jisman.

Menurut dia PLN memiliki porsi penyediaan tenaga listrik sangat besar atau mencapai 90%, sehingga perannya sangat vital. PLN juga harus terus memproyeksi pertumbuhan konsumsi listrik agar sejalan dengan rencana penyediaan infrastruktur ketenagalistrikan.

“Diwajibkan membuat ruptl dalam 10 tahun sesuai dengan ketentuan peraturan perudang-undangan. Dalam RUPTL 2021-2030 diamanatkan total pengembangan pembangkit 40,6 GW di mana  20,9 GW atau 52% dari sumber EBT, sedangkan sisanya 19,7 GW atau 48% masih berasal dari sumber energi fosil,” ujar Jisman. (RI)