LANTAI tiga Menara Standard Chartered di bilangan Karet Semanggi, Jakarta Selatan pada Jumat (13/9) pagi lain dari biasanya. Sekitar 500 orang berada di dalam ruangan berukuran hampir 700 meter persegi tersebut. Mayoritas yang hadir adalah karyawan kantor pusat PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero). Sisanya adalah tamu undangan, termasuk perwakilan dari yayasan dan lembaga sosial yang mendapatkan bantuan dari Pertamina EP, yaitu Yayasan Al Khairiyah, Yayasan Hikmatul Barokah, Yayasan Mahkota Kasih Insani, Yayasan Ikayapi, dan Yayasan Dewi Srikandi. Juga Yayasan Wana Mulya, Panti Asuhan Permata Hati, serta Panti Jompo Bunga Bakung, dan Panti Jompo Caritas.

Jajaran direksi Pertamina EP—saat itu mengenakan batik—hadir lengkap. Rona para direksi anak usaha Pertamina EP yang tahun lalu berkontribusi laba bersih konsolidasi ke induk usaha terbesar ketiga di bawah PT Pertamina EP Cepu dan PT Pertamina Hulu Indonesia itu tampak ceria dan semringah. Mulai dari Direktur Utama Nanang Abdul Manaf, Direktur Operasi dan Produksi Chalid Said Salim, Direktur Eksplorasi dan Penemuan Cadangan Baru Achmad Alfian Husein, dan Direktur Pengembangan John H Simamora. Tampak pula di ruangan itu Komisaris Utama Pertamna EP Basuki Trikora Putra, yang juga direktur pemasaran korporat PT Pertamina (Persero).

 

Jajaran Direksi dan Komisaris Pertamina EP berfose bersama yayasan dan panti asuhan serta panti jompo penerima bantuan perusahaan. (foto: dokumentasi Pertamina EP)

Jumat, 13 September 2019 genap sudah Pertamina EP berusia 14 tahun. Perayaan ulang tahun kal ini bertemakan “Sinergi, Akselerasi, Eksekusi” dilaksanakan secara sederhana. Selain pemotongan tumpeng oleh Komisaris Utama Pertamina EP Basuki Trikora, juga pemebrian santunan kepada panti asuhan dan yayasan. Kecuali itu juga ada pemberian penghargaan kepada karyawan paling senior pada anak perusahaan hulu yang pertama didirikan oleh Pertamina.

Sebagai perusahaan dengan wilayah kerja yang tersebar di 22 lapangan (field) serta 5 asset, Pertamina EP mempunyai banyak potensi yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan produksi melalui lapangan-lapangan yang sudah berumur.

Selama 14 tahun perjalanan, kiprah Pertamina EP di industri hulu migas sudah menorehkan berbagai macam prestasi. Nanang Abdul Manaf menggambarkan rasa syukurnya atas pencapaian Pertamina EP selama ini. Saat ini, Pertamina EP termasuk 10 besar (top ten) kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) besar di Indonesia. Ditambah lagi dengan adanya kenaikan produksi minyak sebesar 82.327 barel perhari (bph) per Agustus 2019 dibandingkan dengan realisasi Agustus 2018 sebesar 77.248 bph.

Demikian pun realisasi produksi gas sebesar 966 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd) per Agustus 2019 dibandingkan dengan realisasi Agustus 2018 sebesar 1.021 mmscfd.

“Dari sisi kinerja keuangan, Alhamdulillah per akhir Agustus sudah mencapai US$ 440 juta,” ujar Nanang dalam sambutan saat syukuran HUT ke-14 Pertamina EP.

 

Nanang Abdul Manaf, Direktur Utama Pertamina EP saat memberikan sambutan. (foto: dokumentasi Pertamina EP)

Nanang mengatakan, ada beragam strategi yang dilakukan oleh manajemen dan seluruh karyawan Pertamina EP demi mencapai target produksi yang telah ditetapkan. Pertamina EP, lanjut Nanang, mempunyai strategi antara lain adalah Comply Aspek HSSE, Fokus Eksekusi Program Kerja (Bor, WO, WI dan WS) yang sudah direncanakan, Monitor Terintegrasi Proses Pengadaan, dan Monitoring Progres Fisik dan Biaya Secara Rutin. Di luar itu, ada Sinergi Antar Fungsi sebagai dasar eksekusi rencana kerja dan efektivitas pendanaan (cost effectiveness).

“Dengan adanya sinergi antarfungsi yang harmonis, kami yakin dapat mendukung pencapaian sampai akhir tahun,” jelas Nanang.

Selain produksi, menurut Nanang, Pertamina EP juga berhasil menorehkan berbagai macam prestasi antara lain dalam bidang inovasi yang diinisiasi dari insan Perusahaan, Pertamina EP mendapatkan penghargaan Best of the Best Annual Pertamina Quality Awards (APQA) 2019 dengan 11 tim yang berhasil meraih lima platinum dan enam gold.

Di bidang citra Perusahaan, Pertamina EP juga mendapatkan penghargaan Anugerah Humas Indonesia 2019 kategori anak usaha BUMN terpopuler di media online. Kecuali itu, Pertamina EP juga berhasil membawa pulang penghargaan Best Implementation of Synergy serta Runner Up People Development dalam ajang Annual Pertamina Subsidiary Award (APSA).

“Tentunya seluruh pencapaian yang berhasil diraih tidak lepas dari dukungan pemangku kepentingan. Kami senantiasa berkomitmen sesuai dengan visi misi CSR agar maju dan berkembang bersama masyarakat, terutama di wilayah kerja Perusahaan,” ujar Nanang.

Keberhasilan Pertamina EP di bidang pemberdayaan masyarakat dibuktikan dengan raihan empat penghargaan Indonesia SDgs Award, Juara 1 Community Involvement and Development APSA, dan diraihnya empat PROPER predikat Emas pada 2018.

Empat PROPER Emas itu diraih melalui Pertamina EP Asset 1 Rantau Field di Kabupaten Aceh Tamiang, Nanggroe Aceh Darussalam; Pertamina EP Asset III Subang Field dan Tambun Field; serta Pertamina EP Asset V Tarakan Field.

“Komitmen kami terhadap pemberdayaan masyarakat akan terus kami tingkatkan. Kami mohon doa dan dukungan sehingga kami akan terus berkontribusi terhadap lingkungan sekitar, terutama untuk mendapatkan penghargaan tahunan PROPER yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia pada 2019,” ujarnya.

Dalam usianya yang ke-14, Pertamina EP tak hanya sekadar bersinergi dan akselerasi. Perusahaan juga telah memberi bukti bagi negeri ini melalui aktivitas eksplorasi dan produksi isi perut bumi. (DR)