JAKARTA – PT PP (Persero) menargetkan proyek pembangunan pabrik peleburan (smelter) feronikel berteknologi Rotary Kiln Electric Furnace bisa tuntas pada Juni 2021. Groundbreaking proyek smelter milik PT Ceria Nugraha Indotama dengan total investasi mencapai Rp14,5 triliun tersebut telah dilakukan Sabtu (15/6) di Kecamatan Wolo, Kolaka, Sulawesi Tenggara.

Abdul Haris Tatang, Direktur Operasi 3 PT PP, mengatakan perseroan berperan sebagai kontraktor yang akan bertanggung jawab dalam penyelesaian proyek smelter Ceria Nugraha. Bekerja sama dengan mitra, ENFI, BUMN China, PT PP optimistis dapat menyelesaikan proyek pembangunan smelter selama 24 bulan.

“Dengan keberhasilan sebagai kontraktor EPC yang telah memiliki berbagai pengalaman mengerjakan proyek-proyek pembangkit serta minyak dan gas, saat ini perseroan mulai terjun ke area industri proses pengolahan mineral,” ujar Abdul Haris dalam keterbukaan informasinya, Senin (17/6).

PT PP mendapat kontrak proyek smelter feronikel Ceria Nugraha pada April 2019. Pada tahap 1, proyek tersebut akan menelan investasi Rp4 triliun. Smelter yang akan memproduksi sekitar 229 ribu ton feronikel (FeNi) per tahun dengan kadar nikel 22-24% akan didukung dengan pembangkit listrik berkapasitas 4×72 MVA. Smelter yang menggunakan teknologi Rotary Kiln Electric Furnace terdiri dari empat tanur listrik jenis rectangular, teknologi pertama yang digunakan di Indonesia.(AT)