JAKARTA – Lama tak terdengar proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Apung di Cirata ternyata hampir rampung. Proyek PLTS terapung terbesar di wilayah Asia Tenggara (ASEAN) ini dikerjakan oleh Masdar, perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) dengan PLN.

Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, membocorkan jadwal operasi PLTS terapung Cirata dalam unggahan di instagram miliknya.

“Inilah Solar Panel Project terbesar se ASEAN. Pembangkit Listrik tenaga matahari tercanggih. Kerjasama PLN dan Masdar dari Abu Dhabi. Investasi senilai 1,7 Trilyun. Akan diresmikan Presiden @jokowi Insya Allah akhir Oktober,” tulis Ridwan dalam akun instagramnya, Jumat (11/8).

PLTS terapung Citara dibangun diatas waduk Cirata dengan total kapasitas terpasang nantinya sebesar 145 MW listrik di seluas 9 Ha.

Masdar menjadi mitra PLN melalui sistem tender atau lelang,harga listrik yang ditawarkan Masdar dalam proyek kali ini terbilang cukup rendah, yakni US$5,8 sen per kWh.

Masdar sebelumnya merupakan calon mitra tunggal sebagai bagian dari adanya kerja sama antar pemerintah Indonesia dan Uni Emriat Arab (UEA). Namun kemudian Masdar tidak lagi dipastikan menjadi mitra, agar tidak mencederai Good Corporate Governance (GCG) dalam proses penetapan badan usaha pengembang pembangkit.

Perubahan mekanisme penetapan mitra berawal dari Peraturan Menteri ESDM Nomor 50 Tahun 2017 yang tidak memperbolehkan proses penunjukkan secara langsung mitra pembangunan pembangkit EBT. Masdar kemudian langsung menghadap Kementerian ESDM dan PLN untuk memastikan legalitas penunjukkannya sebagai mitra sebelumnya. (RI)