JAKARTA – Gas in di Proyek Pengembangan Gas Lapangan Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) akhirnya dilaksanakan di lapangan gas JTB yang berlokasi di Desa Bandungrejo, Ngasem, Bojonegoro, Jawa Timur pada akhir pekan lalu

Gas-in merupakan tahap awal pengaliran gas dari sumur ke Gas Processing Facility (GPF). Setelah proses gas-in, akan dilakukan upaya lebih lanjut untuk memastikan seluruh fasilitas GPF berfungsi dengan baik melalui tahapan commissioning. Dalam rangka memenuhi kaidah HSSE, tim teknis di lapangan telah melakukan dengan sangat intensif seluruh rangkaian persiapan gas-in guna memastikan kegiatan gas-in ini berjalan lancar dan aman.

Julius Wiratno, Deputi Operasi SKK Migas, menyambut baik dan mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang terlibat demi mewujudkan kesuksesan proses ini.

“SKK Migas menyambut baik dan mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang terlibat dalam proses gas-in demi mewujudkan kesuksesan proyek gas JTB, kami berharap proses ini dapat berjalan lancar dan aman sehingga kemudian dapat diteruskan ke tahap selanjutnya,” kata Julius (16/8).

Tidak sedikit pihak menaruh perhatian terhadap proyek ini mengingat pentingnya proyek gas JTB. Potensi gas di JTB diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan energi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. “Ini menjadi momen penting bagi kemajuan proyek gas JTB, semoga gas yang dihasilkan dapat segera mengalir untuk memenuhi kebutuhan energi,” ungkapnya.

Budiman Parhusip, CEO Pertamina Hulu Energi (PHE), mengaku bisa bernafas lega dengan terlaksananya proses Gas In yang sudah lama dinanti ini. Menurutnya, PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina yang menaungi PEPC sebagai salah satu pengemban amanah dalam pemenuhan energi nasional telah berusaha sekuat tenaga untuk mewujudkan keberhasilan dari proyek gas JTB ini.

“Kami merasa ini menjadi wujud keberhasilan dari seluruh tim yang tak kenal lelah dalam melakukan berbagai inovasi di tengah tantangan yang dihadapi. Akhirnya kita semua mampu memasuki fase gas-in dan sebentar lagi gas dari JTB akan dapat digunakan”, ungkap Budiman.

Proyek JTB merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) sektor energi yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo. Proyek ini dioperatori oleh PT Pertamina EP Cepu (PEP Cepu) Zona 12 Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina. Lapangan JTB akan memproduksi sales gas sebesar 192 MMSCFD (juta standar kaki kubik per hari).