JAKARTA – PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) mulai proyek JSN yang diawali dengan membangun tiga anjungan lepas pantai untuk Lapangan Nubi dan South Mahakam. Total kebutuhan dana pengerjaan proyek ini mencapai US$105 juta.

Danar Dojoadhi, Pelaksana Tugas Harian Direktur Utama PHM, mengatakan pembangunan ketiga anjungan dengan berat total 5.500 ton ini akan berlangsung selama 18 bulan, termasuk di dalamnya lima bulan waktu untuk pemasangan anjungan lepas pantai dan pipa-pipa penghubung (dengan panjang total 16 km), sehingga proyek tersebut ditargetkan akan selesai pada kuartal IV 2021. Adapun kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut adalah PT Meindo Elang Indah (PT MEI). Pengerjaan anjungan  dilakukan di Bintan, Kepulauan Riau.

“Ketiga anjungan itu, yakni Anjungan Jumelai (untuk Lapangan South Mahakam), Anjungan North Sisi dan Anjungan North Nubi (untuk Lapangan Sisi Nubi) akan memproduksikan gas sebanyak 120 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd),” kata Danar, Selasa (1/9).

Luky A. Yusgiantoro, Kepala Divisi Manajemen Poyek Pemeliharaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), mengatakan proyek JSN diharapkan bisa menjamin kelangsungan produksi Blok Mahakam. Proyek JSN nantinya diharapkan memberikan kontribusi 20% dari produksi Mahakam pada 2024.

“Ini langkah yang sangat baik. Selain akan menjamin kelangsungan produksi pada tahun-tahun mendatang, kegiatan investasi ini diharapkan juga meningkatkan gairah investasi hulu migas di Indonesia. Saya berharap langkah ini akan diikuti banyak investor lain, sehingga pada saat harga minyak membaik, kita siap meningkatkan produksi,” kata Luky.

Hingga semester I tahun ini, realisasi produksi gas PHM mencapai 624 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Namun untuk liftingnya baru mencapai 575 mmscfd atau 94,5% dari target APBN 2020 yakni sebesar 608 mmscfd.(RI)