SELAYAR – PT PLN (Persero) resmi mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid dengan kapasitas 1,3 mega wattpeak (MWp) di Desa Parak, Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel). PLTS  ini dibangun di atas lahan seluas 1,46 hektare (ha) dengan total biaya pembangunan mencapai Rp39,5 miliar.

Adi Priyanto, Direktur PLN Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara,  menjelaskan PLTS ini merupakan PLTS terbesar di Sulsel. Pengoperasian PLTS ini mampu menurunkan emisi karbon sebesar 1.400 ton CO2 per tahun.

“Hadirnya PLTS Hybrid Selayar diharapkan menjadi trigger bagi kami untuk berinovasi dalam mengembangkan potensi sumber energi terbarukan seperti energi matahari, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), geotermal, dan bentuk energi terbarukan lainnya,” kata Adi, Minggu (17/4).

Adi menjelaskan dengan beroperasinya PLTS Hybrid Selayar, maka total daya mampu sistem kelistrikan Selayar adalah 11,65 Mega Watt (MW), beban puncak adalah 6,4 MW. Dengan demikian,  masih terdapat cadangan daya sebesar 5,25 MW. Selain itu, bauran EBT di sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan adalah 38,8%. Angka tersebut di atas target nasional yaitu 23% pada 2025.

Awaludin Hafid, General Manager (GM) PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (Sulselrabar), mengungkapkan selain mendongkrak bauran energi, dengan beroperasinya PLTS ini mampu menghemat biaya operasional sampai dengan Rp16,5 miliar per tahun.

Dia menjelaskan PLN membangun PLTS terbesar di Sulsel dalam waktu yang sangat singkat yaitu kurang dari enam bulan. Proses pembangunan PLTS Hybrid Selayar ditandai dengan penandatangan kontrak yang dilaksanakan pada 4 Mei 2021.

Lalu, pekerjaan proyek ini dimulai dari persiapan dan pembersihan lahan pada Mei – Juni 2021 yang dilanjutkan dengan Pekerjaan Konstruksi pada Juli – November 2021. Pada November – Desember 2021 dilaksanakan pekerjaan individual test dan commissioning test.

“Selanjutnya PLN melakukan tahap operasi komersial pada 23 Desember 2021 setelah menyelesaikan reliability run, performance test dan uji laik operasi,” papar Awaluddin.

Sampai dengan April 2022, kata Awaluddin, PLN UIW Sulselrabar memiliki 11 PLTS dengan total kapasitas 2,5 MWp yang tersebar di beberapa pulau, seperti Pulau Sabutung (Kabupaten Pangkep) dan Pulau Tomia (Kabupaten Wakatobi). Nerdasarkan RUPTL tahun 2021-2030, PLN akan membangun 12 PLTS di beberapa pulau yaitu di Sulsel, Sultra & Sulbar dengan kapasitas 17,61 MWp.

Bupati Kepulauan Selayar Muh Basli Ali mengucapkan hadirnya PLTS Selayar akan  mampu mengurangi ketergantungan atas BBM untuk genset. Di satu sisi, kata dia masyarakat makin efisien dalam aktivitas ekonominya.

“Saya mewakili masyarakat Selayar mengucapkan terima kasih kepada PLN. Ini adalah Berkah Ramadhan, di mana Selayar memiliki kepulauan yang terpisah dengan daratan lain. Oleh karena itu dengan hadirnya PLTS ini kami berharap dapat menunjang kegiatan ekonomi masyarakat,” ungkap Ali.