JAKARTA – Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Mobile Power Plant (MPP) Flores berkapasitas 20 megawatt (MW) di Dusun Rangko, Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai resmi beroperasi.

Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan dengan kehadiran PLTMG MPP Flores pasokan listrik di sistem kelistrikan Manggarai meningkat sehingga mampu memasok listrik untuk sekitar 23.148 pelanggan rumah tangga 900 VA. “Kondisi itu tentu mampu meningkatkan rasio elektrifikasi di Pulau Flores,” kata Jonan, Kamis (11/4).

Pembangunan PLTMG Flores 20 MW merupakan salah satu upaya pemerintah mendorong penggunaan gas, dan mengurangi penggunaan minyak, karena biaya produksinya bisa jauh lebih murah, menghasilkan potensi penghematan BBM senilai Rp10 miliar.

“Dengan Biaya Pokok Produksi (BPP) murah tentu akhirnya akan berpengaruh kepada efisiensi dan ujungnya pada tarif,” ujar Jonan.

Selain membangun pembangkit baru beberapa fasilitas ketenagalistrikan juga mulai beroperasi, yakni dua transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan tiga gardu induk (GI), yakni SUTT 70 kiloVolt Labuan Bajo –  Ruteng, gardu induk Labuan Bajo, kemudian ada SUTT 70 kiloVolt Ruteng – Ulumbu, gardu induk Ruteng, dan gardu induk Ulumbu.

Sistem kelistrikan Wilayah Nusa Tenggara Timur selama dibagi menjadi dua, yaitu sistem Kupang dan sistem NTT Isolated yang terdiri atas 14 sistem kecil per tanggal 7 April 2019.

Untuk sistem Kupang daya mampu        sebesar 112,22 MW,  kemudian beban puncak 86,50 MW dengan cadangan 25,72 MW.

Sistem kedua adalah sistem NTT Isolated dengan daya mampu sebesar 82,13 MW, beban puncak 70,66 MW serta cadangan 11,47 MW.

Pembangunan infrastruktur kelistrikan di NTT diharapkan dapat memperkuat pasokan dan kehandalan sistem kelistrikan Wilayah NTT, meningkatkan rasio elektrifikasi, dan geliat ekonomi di NTT semakin tumbuh.

Djoko R Abumanan, Direktur Regional Jawa Timur Bali dan Nusa Tenggara PLN,  mengatakan bahwa selain melalui pembangunan ini, PLN juga akan memberikan sambungan listrik gratis untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di NTT.

Dengan 1.168.785 rumah tangga,  provinsi NTT memiliki rasio elektrifikasi  71% hingga Maret 2019.

“Selain melalui pembangunan ini, untuk mencapai target rasio elektrifikasi sebanyak 90% pada 2019, PLN memberikan bantuan sambung listrik gratis bagi 11.000 Kepala Keluarga di NTT dan membangun PLTS Komunal di 11 lokasi tersebar di NTT,” kata Djoko.(RI)