PALEMBANG – Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Kanzy 3 di Bengkulu yang dibangun PT Kanz Sapta Energi, anak perusahaan dari Muara Energi resmi beroperasi. Hal ini ditandai dengan penandatanganan kerja sama dengan PT PLN (Persero) UID S2JB.

Penandatanganan dilakukan oleh General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang, dan Direktur Utama PT Kanz Sapta Energi, Hery Candra Halim (4/6). Turut hadir menyaksikan jajaran direksi dan komisaris PT Kanz Sapta Energi, termasuk Billy Tjandra dan Andik Setiawan, serta perwakilan resmi dari PLN UID S2JB.

“Tujuan dari kerja sama ini adalah untuk memperkuat komitmen kami dalam mendukung program pemerintah dalam penyediaan energi bersih dan berkelanjutan,” kata Billy Tjandra, Komisaris Muara Energi dalam keterangannya.

Dia menuturkan melalui kolaborasi dengan PLN, Muara Energi ingin ambil bagian memastikan bahwa energi yang dihasilkan dari sumber terbarukan seperti minihidro dapat disalurkan secara maksimal kepada masyarakat, sekaligus mempercepat transisi energi nasional menuju energi yang ramah lingkungan.

“PLTA Kanzy 3 adalah bentuk nyata dukungan kami terhadap agenda besar Presiden Prabowo untuk mendorong transisi energi hijau dan mempercepat pembangunan nasional berbasis energi terbarukan,” ujar Billy.

PLTM Kanzy 3 menggunakan tenaga minihidro, pembangkit listrik tenaga air berskala kecil, umumnya dengan kapasitas di bawah 10 MW, yang memanfaatkan aliran sungai atau saluran irigasi tanpa membangun bendungan besar.

“Manfaatnya sangat signifikan, baik bagi manusia maupun lingkungan. Bagi manusia, minihidro menyediakan energi listrik yang stabil dan ramah lingkungan, terutama di daerah terpencil. Sementara bagi alam, teknologi ini memiliki dampak lingkungan yang minimal karena tidak merusak ekosistem sungai secara besar-besaran,” ungkap Billy.

Billi menjelaskan dengan kapasitas 5 MW, pembangkit ini memanfaatkan aliran Sungai Simpang Aur di Desa Taba Durian Sebakul, Kecamatan Merigi Kelindang, Kabupaten Bengkulu Tengah.

PT Kanz Sapta Energi baru mulai membangun PLTM Kanzy 3 sejak tahun 2022 dan baru mulai beroperasi sejak 16 Mei 2025 kemarin. Diharapkan PLTM ini akan menyuplai energi listrik sebesar rata-rata 30 juta kWh per tahun ke jaringan PLN.

“Ini setara dengan memenuhi kebutuhan listrik lebih dari 20.000 rumah tangga per tahun, atau setara dengan kebutuhan listrik beberapa kecamatan, tergantung pada tingkat konsumsi listrik masing-masing wilayah. Sekaligus berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon hingga ribuan ton CO₂ setiap tahunnya,” ujar Billy.

Kerja sama PLTM Kanzy 3 dan PLN juga membuka peluang kerja, menghidupkan ekonomi desa, dan menjadi contoh sukses sinergi antara pemerintah dan swasta dalam menciptakan pembangunan berkelanjutan.

“Selain minihidro, PT Kanz Sapta Energi juga sedang mengembangkan portofolio energi terbarukan lainnya seperti tenaga gas (gas turbine), panas bumi dan PLTA PLTA skala besar. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari strategi perusahaan dalam mendiversifikasi sumber energi hijau yang berkelanjutan dan sesuai dengan karakteristik geografis Indonesia,” ungkap Billy.