SIDRAP – Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) pertama di Indonesia resmi beroperasi komersial, Senin (2/7). Presiden Joko Widodo secara langsung meresmikan penyaluran listrik dari PLTB Sidenreng Rappang (Sidrap) yang berkapasitas 75 Megawatt (MW) di Watang Pulu, Sidrap, Sulawesi Selatan.

Presiden mengatakan Indonesia memiliki potensi besar dalam energi baru terbarukan yang seharusnya bisa dimanfaatkan. Pemerintah berkomitmen untuk bisa mencapai target yang sudah dicanangkan yakni porsi sebesar 23% dalam bauran energi mix nasional berasal dari EBT.

“Kita punya potensi besar di EBT, Kedepan sesuai target 23% pada 2025 diharapkan bisa diselesaikan (mencapai target),” kata Jokowi.

PLTB yang dibangun oleh UPC Renewables tersebut terdiri dari 30 turbin dengan total investasi sebesar US$150 juta.

PLTB Sidrap rencananya dibangun dua tahap. Pada tahap pertama pembangunan proyek diselesaikan dalam waktu 2,5 tahun sejak Agustus 2015 hingga Maret 2018.

Beroperasi sejak Maret 2018 lalu, PLTB Sidrap dapat mengaliri listrik ke lebih dari 70.000 pelanggan dengan daya 900 VA dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 40%.

Menurut Presiden, pemanfaatan energi yang ada di daerah penting untuk bisa mempercepat implementasi EBT. Tidak hanya di PLTB Sidrap, Presiden juga berharap PLTB lain bisa segera menyusul untuk beroperasi.

PLTB Jenoponto yang memiliki kapasitas 72 MW jadi target selanjutnya untuk bisa diselesaikan. “Tidak hanya di Sidrap, tapi juga sudah dikerjakan 80% di PLTB Jeneponto,” ungkapnya.

Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan dengan beroperasinya PLTB Sidrap jelas menambah keandalan listrik sistem dan jaringan listrik PLN di Sulawesi. Aliran 75 MW listrik dari tenaga angin tersebut cukup untuk melistriki setidaknya 150 ribu rumah tangga.

“Dapat mengaliri listrik ke 150 ribu rumah dengan daya 450 VA,” ungkap Jonan.

Lebih lanjut Jonan mengamini instruksi Presiden untuk memanfaatkan sumber daya energi lokal, terutama dalam Implementasi EBT. Wilayah Sulsel merupakan salah satu sumber energi yang cocok adalah angin dan air.

“Setiap wilayah harus manfaatkan sumber energi primer, Sulsel yang didorong tenaga bayu dan hydro,” tandas Jonan.(RI)