JAKARTA – PT PLN (Persero) meningkatkan kesiapan dalam memasok kebutuhan listrik Blok Rokan. Untuk bisa memastikan pasokan aman dan sesuai kebutuhan maka PLN langsung melobi Chevron Standard Limited (CSL) untuk mengakuisisi saham CSL di PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) yang menjadi pengelola Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Blok Rokan. Padahal sebelumnya PLN mengaku harus bersaing dengan perusahaan lain dalam lelang pembangkit yang digelar CSL.

Bob Saril, Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, mengungkapkan PLN sebelumnya telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Pertamina untuk memasok kebutuhan listrik Blok Rokan dalam perjanjian tersebut ada masa transisi selama tiga tahun sebelum PLN selagi dibangun jaringan listrik PLN di Blok Rokan. Untuk memastikan pasokan listrik tidak terganggu maka PLN mengambil langkah cepat yakni dengan mengakuisisi MCTN sebagai pemilik pembangkit listrik dari CSL. Dengan begitu maka pasokan listrik dipastikan terjamin untuk Blok Rokan.

“Kami akuisisi PLTG North Duri Cogen (NDC) yang dimiliki MCTN. Ini adalah anak CSL, afiliasi CPI. Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama close dan kami dapatkan saham MCTN 100 persen milik PLN,” kata Bob dalam diskusi virtual, Selasa (22/6).

Dalam rencana PLN kebutuhan listrik dan steam untuk Blok Rokan dibagi dalam dua tahap. Pertama, masa transisi (2021-2024) memanfaatkan supply eksisting dengan skema akuisisi PLTG NDC dengan biaya yang paling efisien. Hal ini dilakukan karena koneksi sistem kelistrikan Blok Rokan ke sistem PLN hanya membutuhan waktu pembangunan selama tiga tahun. Kedua, masa permanen (2024-dst), listrik secara total dipasok dari Sistem Sumatera dan steam akan dipasok dengan pembangunan steam generator.

Menurut Bob, jika tidak ada halangan maka proses akuisisi akan rampung pada pekan ini. “Proses akuisisi sekarang ini negosiasi CSL langsung B to B dua entitas harapan kami tadi pagi kami mencapai kesepakatan bunyi pasal-pasal Conditional Sale Processing Agreement (CSPA). Kami bisa tanda tangan dalam waktu tidak terlalu lama. tentu ada masa transisi,” kata Bob.

Setelah diakuisisi nantinya MCTN akan menjadi anak usaha PLN sehingga tidak akan ada perubahan operator dari PLTG NDC sehingga tetap akan beroperasi normal ketika terjadi alih kelola Blok Rokan ke Pertamina pada Agustus nanti. Begitupun dengan para pekerja pembangkit listrik yang akan menjadi pegawai PLN.

“Ini pengambilalihan saham. Kondisi perusahaan dengan orang-orang didalamnya kami tidak perlu khawatirkan gangguan dan lain-lain. Toh sahamnya yang diambil alih PLN, pegawai-pegawai akan jadi bagian PLN,” tandas Bob.(RI)