JAKARTA – Sedikitnya ada enam pembangkit listrik milik PT PLN (Persero) yang ditargetkan bisa menerapkan teknologi Carbon Capture Storage (CCS). Saat ini PLN juga agresif melakukan studi penerapan CCS di beberapa pembangkit milik PLN. Menggandeng mitra seperti JERA, Karbon Korea, Inpex, Medco dan GE PLN mencoba melakukan studi penerapan CCS ini di PLTU maupun PLTGU milik PLN.

Evy Haryadi, Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, mengungkapkan pengembangan CCS di Indonesia mulai masif dan menjadi salah satu strategi yang diusung untuk mengurangi emisi karbon. PLN sebagai perusahaan listrik juga memiliki potensi pengembangan CCS ini.

Total kapasitas pembangkit PLN berbasis batu bara dan gas yang menghasilkan karbon dan berpotensi diretrofit dengan teknologi carbon capture mencapai 37,6 Gigawatt (GW). Di mana, dengan potensi ini, PLN bisa menggaet peluang bisnis CCS ke depan.

“Kami tentu saja terbuka atas kolaborasi teknologi dan studi. Saat ini, kami melakukan studi dengan berbagai mitra di 4 PLTU dan 2 PLTGU milik kami,” ujar Evy dalam keterangannya (14/9).

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menyatakan PLN telah menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk mengurangi emisi karbon dalam mewujudkan Net Zero Emissions 2060 salah satunya dengan mengembangkan teknologi CCS.

“PLN memainkan peran penting dalam transisi energi Indonesia ke energi bersih. Kami telah memiliki peta jalan transisi energi yang komprehensif dan berkomitmen untuk menjalankan peta jalan tersebut untuk mencapai Net Zero Emissions pada 2060 atau lebih cepat,” jelas Darmawan.

Penangkapan dan Penyimpanan Karbon sangat penting untuk mempercepat dekarbonisasi di mana Indonesia saat ini berada di posisi utama untuk menjadi pusat CCS regional (CCS Hub). (RI)