JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menyatakan siap siaga untuk menanggulangi kebocoran gas yang terjadi di Proyek YY yang dikerjakan anak usahanya, PHE Offshore North West Java (ONWJ). Pada tahap awal perusahaan telah menghentikan sementara kegiatan dan mengevakuasi 60 kru yang berada di platform.

Ifki Sukarya, Vice President Relation PHE,  mengatakan gelembung gas pertama kali muncul di sumur YYA-1, salah satu dari tiga sumur YYA sejak Jumat (12/7) pukul 01:30 WIB dinihari. Gelembung gas makin besar pada Minggu, 14 Juli 2019.

Agar tidak terjadi hal lebih besar maka dilakukan tindakan preventif dengan menutup sumur.

“Jadi perlu kami sampaikan bahwa perkembangan proyek Lapangan YY ini dalam situasi darurat terjadi, yaitu pada saat sumur YYA-1 terjadi aliran (flow) gelembung gas dari sumur yang perlu ditindaklanjuti dengan penutupan sumur,” kata Ifki dalam konferensi pers di PHE Tower, Jakarta, Rabu (17/7).

Ifki mengatakan gelembung gas muncul di sumur YYA-1 yang sedang dilakukan tahap pre perforasi untuk persiapan produksi.

Proyek YY merupakan salah satu proyek yang ditargetkan rampung pada tahun ini dengan estimasi produksi minyak sebesar 4.065 barrel oil per day  (BOPD) dan gas bumi mencapai  25,5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Sumur YYA-1 bukan sumur baru dan pernah dibor sebelumnya. Saat terjadi kebocoran sumur belum berproduksi.

Saat ini PHE telah menerjunkan tim khusus Incident Management Team (IMT) di sekitar sumur untuk memantau perkembangannya. Sekaligus akan dilakukan assessment dengan menganalisa penyebab kebocoran serta langkah apa yang akan dilakukan selanjutnya.

“Kami telah melaporkan terus perkembangannya ke SKK Migas dan Ditjen Migas. Ada dua orang dari Ditjen Migas di dalam IMT. Kami harapkan tim segera keluar hasil assesement-nya pada hari ini,” lanjut Ifki.

Selain itu,  PHE juga sudah menyiapkan tujuh kapal yang bertugas melakukan pemantauan apabila terjadi kebocoran gas lebih besar atau terlihat adanya indikasi semburan minyak dari sumur.

“Sudah kami siapkan oil boom dan oil skimmer kalau terlihat adanya indikasi minyak. Kami sudah menyiagaka tiga tim di laut,” kata Ifki.(RI)