JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) untuk sementara waktu menyalurkan Compress Natural Gas (CNG) kepada sekitar 6.896 pelanggan rumah tangga (RT) di lima lokasi di wilayah Jakarta Timur diantaranya Metering Regulating Station (MRS) Rusun Klender, Perumnas Klender, Rawamangun, Pulomas dan Pulogadung.

Gigih Prakoso, Direktur Utama PGN, mengatakan langkah ini untuk memenuhi pasokan gas rumah tangga di sejumlah wilayah di Jakarta yang wilayahnya mengalami perbaikan dan perawatan pipa gas bumi.

“Penggunaan CNG merupakan upaya PGN untuk memastikan bahwa setiap pelanggan tetap dapat memenuhi kebutuhan gas, selama perawatan jaringan pipa dilakukan,” kata Gigih, Kamis (26/12).

Serangkaian inspeksi terhadap kesiapan posko injeksi CNG di lima lokasi di wilayah Jakarta Timur telah dilakukan pada Selasa malam (24/12).

Gigih menekankan, PGN memastikan bahwa penyaluran gas ke pelanggan rumah tangga berlangsung aman pada liburan natal tahun ini. Termasuk di wilayah Jakarta Timur, dimana di kawasan tersebut tengah dilakukan perawatan pipanisasi gas bumi. Penggunaan CNG juga menjadi bagian dari solusi yang dilakukan oleh PGN untuk memenuhi kebutuhan gas para pelanggan rumah tangga.

Iwan Yuli Widyastanto, Sales Area Head PGN Area Jakarta, menambahkan sebelumnya PGN tengah melakukan perawatan pipa gas bumi yang dilakukan di 13 titik Kawasan industri Pulogadung. Dari 6.896 pelanggan rumah tangga terdampak, hampir 5.000 pelanggan ada di wilayah Klender. PGN melakukan injeksi CNG di lima titik di wilayah Jakarta Timur dengan total kebutuhan sekitar 5800 meter kubik per dua hari.

Sejak Rusun Klender menjadi pelanggan PGN mulai dari tahun 1998 hingga saat ini, aliran gas bumi tidak pernah mati. “Injeksi CNG ini merupakan inisiatif yang tepat, sehingga pelanggan tidak merasakan dampak apapun dari perawatan pipa gas bumi yang dilakukan PGN,” ujar Iwan.

Lebih lanjut Gigih mengatakan, sebagai sub-holding gas dan pionir pemanfaatan gas bumi di Indonesia, PGN terus mendorong percepatan dan perluasan penggunaan gas bumi untuk rumah tangga. Program pembangunan jaringan gas rumah tangga (Jargas) ini dilakukan melalui tiga strategi.

Pertama, bekerja sama dengan Kementerian ESDM melalui pemanfaatan alokasi dana di APBN. Kedua, secara internal, PGN memiliki program jargas yang dibiayai secara mandiri oleh perusahaan. Ketiga dengan melibatkan investor dalam pembangunan jargas. Di tahun 2020, rencana konstruksi jargas yang menggunakan dana APBN akan dibangun di 49 kabupaten/kota sebanyak 266.070 SR. Sedangkan dana mandiri PGN sebanyak 50.000 SR dan kerjasama dengan investor sebesar 500.000 sambungan.

Pada saat ini harga Jargas golongan Rumah Tangga 1 atau pun Pelanggan Kecil 1, berada di kisaran Rp 4.250 per M3. Harga ini masih lebih rendah dibandingkan Harga LPG 3 kg yang disubsidi yaitu sekitar Rp 5.000 per M3.

“Komitmen PGN adalah terus membantu dan bersama pemerintah memperluas pemanfaatan gas bumi ke berbagai segmen pelanggan, termasuk rumah tangga. Kami percaya bahwa gas bumi sebagai energi yang ramah lingkungan, efisien, kompetitif dan sumbernya sangat besar di dalam negeri, sangat tepat untuk mewujudkan kedaulatan energi nasional,” tandas Gigih.(RA)