JAKARTA – PT PGN Tbk, Subholding Gas Pertamina bekerja sama dengan PT MRT Jakarta dalam rangka perluasan pemanfaatan jaringan gas kota di sepanjang jalur Kawasan Berorientasi Transit atau Transit Oriented Development (TOD) MRT DKI Jakarta.

Sebagai langkah awal penjajakan, PGN dan MRT menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) kerja sama bisnis gas bumi pada kawasan TOD MRT Jakarta oleh Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari dan Direktur Pengembangan Bisnis MRT Farchad Mahfud, di Jakarta, Selasa (20/2).

“Kami sangat antusias menyambut kerja sama ini, sehingga pemanfaatan gas bumi dapat berdampingan dengan kawasan transit milik MRT. Dalam hal ini, layanan pemanfaatan gas bumi yang bisa dikolaborasikan seperti jaringan gas untuk kebutuhan rumah tangga maupun komersial di sepanjang jalur MRT Jakarta,” ujar Rosa.

Sinergi PGN dan MRT merupakan upaya win-win untuk memperkenalkan sekaligus mengembangkan ekosistem PGN dalam menyediakan energi bersih ke MRT. PGN melihat potensi bisnis yang menjanjikan dan saling melengkapi.

Farchad Mahfud menambahkan bahwa kerja sama MRT dan PGN ini merajut antara aspek tata ruang dan energi. MRT Jakarta memiliki tiga mandat, yaitu membangun jalur transportasi, mengoperasikan dan me-maintain, serta membangun bisnis, termasuk kawasan orientasi transit di sekitar stasiun, yang di antaranya Lebak Bulus, Fatmawati, Dukuh Atas, sampai nanti ujungnya yang telah ditetapkan yaitu Kota Tua.

Di kawasan orientasi transit, selain mengoptimalkan lahan pemda dan privat, MRT Jakarta juga membangun area infrastruktur publik yang nantinya harus dipikirkan agar bisa self funding. Kunci dari self funding adalah komersialiasi. Komersialisasi membutuhkan energi, baik listrik, gas, internet dan sebagainya. “Kerja sama ini penting untuk membangun hubungan strategis usaha MRT dengan PGN dalam memastikan kedepan bahwa kebutuhan pembangunan kawasan orientasi baru, gas bumi bisa dialirkan,” kata Farchad.

Perluasan jaringan gas bumi merupakan upaya untuk meningkatkan pemanfaatan energi domestik dan ramah lingkungan menuju target Net Zero Emission (NZE). Selain itu, beban subsidi impor energi dapat dikurangi, yang salah satunya dengan kolaborasi berbagai pihak dalam pemanfaatan gas bumi di Indonesia.

Strategic partnership dengan MRT, dapat melengkapi PGN untuk menjalankan visi dalam berpartisipasi aktif mengembangkan pemanfaatan gas bumi di masa transisi energi. Kami memandang sampai dengan 2050, peran masih ada dan cukup massif. Bersama MRT, nanti juga berpeluang untuk membangun Jakarta dengan penggunaan energi ramah lingkungan. Selain itu, kami juga memiliki lini usaha tidak hanya di bidang gas dan semoga kerja sama ini dapat semakin ditingkatkan,” kata Rosa. (RI)