NUSA DUA – Perusahaan migas asal Italia, ENI, akan jor-joran investasi di Indonesia, terutama di komoditas gas alam cair (LNG). Direktur ENI Muara Bakau BV, Roberto Daniele, mengatakan gas menjadi jembatan dalam transisi energi saat ini. Perusahaan yang sudah berinvestasi puluhan tahun di Tanah Air melihat Indonesia sangat strategis dalam industri ini.

“Eni menganggap Indonesia sebagai salah satu dari tiga negara teratas secara global untuk kegiatan eksplorasi. Eni akan agresif investasi di Indonesia, terutama untuk ekplorasi. Dalam waktu dekat kami akan melakukan seismik,” Roberto dalam PANEL SESSION: Unlocking Opportunities in Indonesia’s Dynamic Oil and Gas Investment Landscape di The 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) 2023, Bali, Kamis (21/9).

Menurut dia, dalam mengebor sumur gas, pengembangan teknologi sangat penting. ENI dari Italia aktif berkolaborasi dengan berbagai universitas untuk mendorong R&D terkait teknologi dan paten. Apalagi saat ini pemerintah meminta pelaku migas menggunakan teknologi Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) supaya ramah lingkungan.

Menyambut hal itu, ENI juga bermitra dengan Pertamina. Mereka akan mengelola blok baru. Ini akan menambah portofolio baru buat ENI. Eni tetap berkomitmen kuat terhadap industri minyak dan gas Indonesia, menyadari bahwa eksplorasi memainkan peran penting dalam keberhasilannya. Pada saat yang sama, ENI secara aktif berupaya mencapai emisi net-zero, dan mengakui kemajuan Indonesia yang patut dipuji selama transisi energi ini.

“ENI percaya Indonesia adalah negara dan pasar yang menarik untuk investasi migas. Negara ini terletak di posisi yang sangat sempurna, di mana Asia Tenggara akan menjadi pusat ekonomi dalam beberapa waktu ke depan,” jelasnya.

Ciro Antonio Pagano, President of SPA for Asia Pacific Region ENI, juga sepakat dengan potensi Indonesia di pasar gas dunia. Menurut dia, di tengah gejolak geopolitik yang menyebabkan pasokan gas dari Rusia seret ke negara-negara Eropa, Indonesia menjadi negara yang strategis untuk memenuhi kebutuhan gas dunia.

“Pascapandemi, gas jadi potensi besar dalam memenuhi kebutuhan energi dunia dan secara geografis, Indonesia punya potensi minyak dan gas yang besar,” ujarnya Keynote International ‘IOCs strategic roadmap for investments’ di The 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) 2023, di Nusa Dua, Bali, Rabu (20/9).

Dia mengatakan lokasi Indonesia sangat strategis karena lokasinya dikelilingi oleh pembeli yang besar seperti Jepang, Korea, dan China. Di sisi lain, permintaan gas di pasar domestik Indonesia juga tinggi. Ini yang membuat Indonesia, kata Ciro Antonio Pagano, sebagai pasar gas yang potensial.

Keseriusan ENI di Indonesia setelah akuisisi  hak pengelolaan Chevron di proyek migas laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) tahap II pada Selasa (25/7).

Penandatanganan perjanjian jual beli saham atau sales purchase agreement (SPA) Chevron Makassar Ltd (CML), Chevron Ganal Ltd (CGL) dan Chevron Rapak Ltd. (CRL) sebagai operator proyek IDD kepada Eni Lasmo PLC (Eni). Ini membuat ENI menjadi operator di proyek IDD.

“Juli lalu ENI dan Chevron juga bekerja sama di Kutai basin, ini jd langkah penting dalam proyek IDD dan jadi konsolidasi yang besar untuk Kalimantan Timur. Kami akan perluas eksplorasi kita di Kutai. Inilah kenapa gas indonesia sangat penting transisis energi. Karena itu, kita akan terus investasi di Indonesia,” ujarnya.

Gary Selbie, President Director of Premier Oil Natuna Sea BV (a Harbour Energy company) sekaligus President of the Indonesian Petroleum Association (IPA), mengatakan pihaknya betah berinvestasi di Indonesia. Salah satunya alasannya karena pemerintah memberikan banyak insentif fiskal yang lebih fleksibel bagi kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).

“Jadi kita perpanjang produksi dari field (lapangan) kita. Kami juga senang telah setujui beri insentif fiskal yang beri kita peluang untuk kembangkan field yg tadinya marjinal. Kita akan tanda tangan pekan ini,” ujarnya.

Harbour Energy akan melakukan serangkaian kegiatan pengeboran eksplorasi di wilayah Andaman, termasuk appraisal wells dengan total 4-6 sumur yang akan dimulai bulan depan. Selain itu, mereka juga sedang dalam proses dalam menyelesaikan isu di Blok Tuna, di mana mitranya dari Russia mundur. (RI)