JAKARTA – PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) anak usaha Pertamina International Shipping (PIS) Sub Holding Integrated Marine Logistics (IML) bakal melakukan ekspansi bisnisnya dengan mengakuisisi perusahaan perkapalan yang khusus bergerak di sektor jasa hulu migas.

Nepos MT Pakpahan, Direktur Utama PTK, menyatakan tahun ini ditargetkan akusisi perusahaan asal Australia tersebut bisa rampung. Sayangnya dia belum mau membeberkan secara detail tentang identitas perusahaan tersebut.

Dia menjelaskan akuisisi yang dilakukan merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk terus tumbuh. Jadi tidak hanya mengincar potensi pasar di dalam negeri, PTK juga bakal ekspansi di wilayah Asia, Amerika hingga ke Timur Tengah.

“Kita melakukan akuisisi perusahaan di Australia dengan harapan kita akan bermain di overseas, Untuk bermain kapal di offshore, di lima benua nanti, di Afrika, di Meksiko, di Middle East, di Asia,” jelas Nepos.

Perusahaan yang akan diakuisisi PTK merupakan perusahaan jasa penyewaan kapal yang fokus melayani jasa penggunaan kapal di tengah laut. Biasanya kapal-kapal tersebut digunakan untuk kegiatan eksplorasi produksi migas di laut atau offshore.

“Ada support vessel, untuk kegiatan tengah laut. Itu membutuhkan kapal teknologi tinggi,” ungkap Nepos.

Menurut Nepos, PTK tidak akan mengakuisisi seluruhnya dan hanya akan menjadi pemilik mayoritas. Hal itu dinilai sudah cukup untuk bisa menentukan strategi perusahaan serta memantapkan posisi PTK sebagai salah satu pemain global di bisnis logistik perkapalan. Selain itu akuisisi ini juga sesuai dengam strategi holding yang menargetkan ekspansi bisnis di luar negeri di tahun 2026.

Menurut Nepos, proses akuisisi sudah memasuki tahap akhir. Sebelumnya PTK juga telah melakukan due diligence untuk memastikan kesehatan perusahaan.

“Dalam waktu dekat sudah membuat keputusan, due diligence kita, keuangan apraisal.dinluar, jd kita integrasikan hasilnya. Kalau kita salah ambil keputusan tidak baik, kalau terlalu takut ambil risiko juga akan kehilaangan momentum, ini (due diligence) sudah dijalankan hampir 5 bulan,” kata Nepos.

Dia memang belum mau menjelaskan secara detail nilai investasi yang disiapkan oleh manajemen untuk akuisisi tersebut. Namun Nepos memastikan tidak seluruh biaya akuisisi nanti berasal dari kas internal perusahaan. “Kita ada lagi nanti di internal, equity ada financing (utang) ada, yang penting persentase (utang) kita jaga,” ujar Nepos. (RI)