JAKARTA – PT Pertamina (Persero) menggelontorkan Rp580 miliar pada tahun ini untuk program pembinaan para mita Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang berlokasi di berbagai wilayah Indonesia dan sekitar area operasi perusahaan. Hingga Agustus, Pertamina mencatatkan ada 1.141 mitra baru.

Tajudin Noor, Sekretaris Perusahaan Pertamina,  mengungkapkan Pertamina  belum akan berhenti untuk menggaet mitra baru yang akan diiringi dengan strategi pembinaan pada tahun ini sangat berbeda dengan periode sebelum-sebelumnya.

Salah satu fokus utama pelatihan mitra binaan tahun ini adalah tentang strategi pemasaran pada era pandemi Covid-19. Pertamina sadar bahwa pagebluk telah menghantam sektor UMKM, karena itu perlu ada respon yangbaik menyikapi  pandemi ini.

“Tentu kami adopsi protokol Covid-19. Sudah ada 53 online traning yang dibuat perusahaan,” kata Tajudin disela konferensi pers Pertamina SMEXPO 2020, Selasa (8/9).

UMKM kata Tajudin jika dibina dengan baik dan dibantu pemasaran produknya bisa jadi solusi bagi masalah defisit neraca perdagangan. Untuk itu Pertamina. mempersilahkan masyarakat UMKM yang memiliki usaha untuk bermitra dengan langsung mendaftarkan diri melalui langkah sederhana yang bisa dilihat dari website resmi perusahaan.

“Sebenarnya masyarakat di luar sana minat tinggi terhadap produk Indonesia. Ini makanya kami bantu untuk memasarkan. Karena bisa juga jadi potensi untuk menekan defisit neraca perdagangan,” ungkap dia.

Tajudin mengatakan Pertamina ingin mendorong digitalisasi UMKM Indonesia sehingga bisa lebih dikenal dunia luar. Salah satu upaya pengenalan tersebut melalui pagelaran SMEXPO 2020 mulai 9 hingga 11 September 2020 melalui www.pertaminasmexpo.com. Pameran UMKM juga mencetak sejarah sebagai pameran virtual pertama yang digelar di Indonesia di era pandemi covid-19.

Tajudin menceritakan ada 1.226 jenis produk yang akan dipasarkan di SMEXPO dengan target transaksi atau penjualan mencapai Rp 7,5 miliar. “Kami harapkan penjualan malah bisa lebih dari Rp 7,5 miliar. Karena ada berbagai varian produk yang dipasarkan seperti herbal, vitamin, juga ada kerajinan2, sperti batik, ada makanan, baik dalam kemasan, makanan kecil dan lainya, kemudian juga ada furniture, hasil bumi, agribisnis. kita sertakan UMKM yang menghasilkan hasil bumi,” jelasnya.

Pemasaran besar-besaran ini diharapkan bisa kembali mendongkrak pendapatan para UMKM yang anjlok akibat covid-19. Selain melalui pameran, Pertamina juga akan memilih UMKM yang produknya akan dipasarkan ke market place internasional.

Nikce Widyawati, Direktur Utama Pertamina, mengatakan pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa bulan terakhir ini memberikan pukulan berat bagi dunia usaha termasuk UMKM. Survei dilakukan Pertamina tidak kurang 57% UMKM binaan pertamina mengalami penurunan pendaapatan.

“Jadi untuk itu sebagai dukungan nyata Pertamina telah membantu menyerap produk-produk UMKM binaan Pertamina. Total transaksi Rp 10 milar dalam tiga bulan terakhir,” kata Nicke.(RI)