PADANG – Guna memastikan pasokan BBM untuk masyarakat jelang bulan puasa, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution, bersama Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade, melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Padang, Sumatera Barat, Jumat (1/4).

Pada sidak tersebut, Alfian memastikan bahwa pasokan BBM di Kota Padang dalam kondisi aman, dan terpantau tidak terdapat antrian di SPBU. Namun untuk terus mengantisipasi terjadinya antrian, Alfian mengatakan bahwa Pertamina Patra Niaga telah melakukan pembahan pasokan BBM jenis Solar di Sumatera Barat.

“Sejak seminggu lalu kami telah melakukan penambahan pasokan Solar sebanyak 5 hingga 10 persen secara bertahap di Sumatera barat. Penambahan ini meningkat dari alokasi kuota Solar di Sumbar yang sebelumnya sebesar 411 ribu per tahun,” ungkapnya.

Alfian menegaskan, penambahan pasokan tersebut diharapkan secara maksimal dapat beriringan dengan pengawasan di lapangan. Sehingga pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi, Pemerintah Daerah, serta aparat agar penggunaan Solar subsidi bisa lebih tepat sasaran.

“Selain menggandeng Pemprov, Pemda, dan aparat untuk melakukan pengawasan, Pertamina Patra Niaga turut mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi pengunaan BBM tepat sasaran. Jika masyarakat menemukan adanya penyalahgunaan dalam distribusi BBM Solar subsidi, agar dapat dilaporkan ke aparat berwenang. Contohnya, truk dengan roda di atas enam, truk sawit, truk batu bara, yang sesuai aturan dilarang menggunakan Solar subsidi,” kara Alfian.

Alfian menghimbau kepada konsumen agar menggunakan BBM sesuai peruntukkannya, dan bijak memilih BBM sesuai spesifikasi mesin kendaraan.
Sidak yang berlangsung hingga sore hari, dilakukan di sejumlah SPBU wilayah Kota Padang, diantaranya SPBU 13.251.501 Tj. Saba Pitameh, SPBU 14.251.525 Air Pacah, SPBU 14.251.518 Pisang, dan SPBU 14.251.520 Balai Gadang.
Untuk informasi seputar produk dan layanan Pertamina, maupun jika masyarakat menemukan penggunaan BBM subsidi yang tidak tepat sasaran, dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135.(RA)