JAKARTA – PT Pertamina (Persero) mulai memproduksi bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dan Pertamax Turbo Low Sulfur High Quality dengan standar emisi Euro IV. Kedua jenis BBM tersebut diproduksi Kilang Balongan.

“BBM dengan standar emisi Euro IV yang diproduksi kilang RU VI Balongan merupakan komitmen Pertamina dalam menerapkan peraturan No. P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 Tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor dengan kandungan sulfur maksimal 50 ppm, yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” ujar Toharso, Direktur Pengolahan Pertamina, akhir pekan lalu.

Komponen blending Pertamax Turbo Low sulfur terdiri dari Polygasoline ex Unit 20 (Catalytic Condensation Unit) sebesar 42%, HOMC ex KLBB 33% dan RCC Naptha sebesar 25% dengan kemampuan produksi Pertamax Turbo Low sulfur High Quality 60 MB per bulan.

Untuk komponen blending Pertamax 92 low sulfur High Quality terdiri dari RCC Naptha 44% dan HOMC ex KLBB sebesar 56% dengan kemampuan produksi Pertamax Low sulfur sekitar 700 MB per bulan serta  pemenuhan komitmen premium sebesar 1300 MB.

Joko Widi Wijayanto, General Manager Pertamina RU VI Balongan, mengatakan produksi Pertamax Turbo dan Pertamax 92 Low Sulfur High Quality di RU VI Balongan merupakan salah satu bentuk sebagai komitmen Pertamina memenuhi kebutuhan bahan bakar yang syarat akan nilai-nilai lingkungan hidup.

“Manajemen RU VI Balongan sangat tertantang untuk mendukung produksi bahan bakar low sulfur berjalan dengan tepat waktu dan mencapai target yang diharapkan,” kata dia.

Produksi dan penyaluran Pertamax Turbo dan Pertamax Euro Low sulfur menggunakan sarana dan fasilitas existing, diantaranya Tanki Transfer menggunakan 42T202B  untuk Pertamax Turbo. Tanki transfer menggunakan 42T301FGH untuk Pertamax, Transfer ke TTU Balongan melalui line existing, serta Injeksi chemical additive dan dyes pewarna.(AT)