JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama PT PLN (Persero) menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Pembahasan Isu Strategis Sub Sektor Ketenagalistrikan dengan fokus utama membahas berbagai isu strategis dalam penyusunan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN.

“Salah satunya terkait perencanaan untuk masa depan kelistrikan nasional, melalui penyusunan RUKN yang sudah masuk dalam tahap akhir dan juga penyusunan RUPTL PLN,” kata Jisman Hutajulu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan dalam keterangannya, Selasa (30/4).

Menurut Jisman, rapat koordinasi seperti ini menjadi kesempatan yang sangat berharga untuk bertukar informasi, mendengarkan pendapat yang berbeda, dan bekerja sama untuk menemukan solusi terbaik untuk subsektor ketenagalistrikan. Dan dengan kontribusi PLN, tujuan perencanaan kelistrikan nasional dapat menjadi lebih realistis.

Sementara itu, Eniya Listiani Dewi, Direktur Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) menegaskan bahwa pihaknya bertugas untuk mengawal RUPTL Hijau. Ia menyampaikan masih terdapat target sejumlah 7 GW yang harus di akselerasi agar target tahun 2030 tercapai.

“Mudah-mudahan pengawalan ini akan berlanjut terus, kita upayakan sebagaimana mungkin agar 2030 bisa tercapai, paling tidak realisasi hingga 2030 bisa disepakati dan ini menjadi target utama capaian kami,” ujar Eniya.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PT PLN (Persero), menuturkan bahwa selain membahas isu-isu strategis, Rakor ini juga menjadi ajang untuk menyamakan persepsi dan memperkuat koordinasi antar pemangku kepentingan di sektor ketenagalistrikan. Diharapkan dengan sinergi dan kolaborasi yang kuat, Indonesia dapat mencapai target pembangunan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

“Pertemuan ini sangat baik untuk membahas bagaimana menukar info, menemukan pandangan yang sama, sehingga apapun tantangannya semuanya akan mencapai titik kemenangan,” ujarnya. (RI)