JAKARTA– PT Pertamina EP, anak usaha PT Pertamina (Persero) yang juga merupakan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di bawah supervisi dan koordinasi SKK Migas, berkomitmen menjalankan kegiatan operasional dengan memberikan nilai tambah untuk stakeholder dalam bentuk kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR). Keseriusan Pertamina EP (PEP) tercermin dari implementasi program yang telah berjalan.

Pada 2017, PEP mendapatkan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) untuk predikat emas sebanyak dua lapangan, yaitu di Pertamina EP Asset 1 Rantau Field dan Pertamina EP Asset 4 Tarakan Field.

Anggadewi Widyastuti, CSR Assistant Manager PEP, mengatakan PEP menjalankan program CSR dengan beberapa pilar utama. Berkat dukungan dari berbagai pemangku kepentingan, program PEP dapat dirasakan masyarakat di wilayah kerja.

“Kami juga melibatkan seluruh pekerja dalam kegiatan CSR kami sebagai donatur untuk sekolah yang belum mempunyai fasilitas memadai,” ujar Anggadewi saat memaparkan program CSR PEP dan kaitannya dengan ISO 2600 di International Open Forum (IOF) 2018 di Bali dalam keterangan tertulis yang diterima Dunia-Energi, Rabu (31/10).

Menurut Anggadewi, PEP terus berinovasi menjalankan best practice dalam kegiatan CSR. Luas wilayah kerja PEP memberikan kesempatan kepada perusahaan untuk dapat mendukung pengembangan masyarakat lokal melalui pemberdayaan ekonomi, pendidikan, lingkungan, serta kesehatan.

 

Perwakilan Pertamina EP ikut dalam Corporate Forum on Community Development di Bali pada 29-30 Oktober 2018. (Foto: dokumentasi Pertamina EP)

Pada IOF 2018, PEP diundang sebagai narasumber untuk dapat berbagi kepada peserta yang berasal dari berbagai negara. IOF diselenggarakan Corporate Forum of Communiy Development (CFCD) di Bali, pada 29-30 Oktober 2018.

Hadir dalam kegiatan tersebut CFCD Chairman Sudarmanto, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Ridwan Hisyam, ISO 26000 Stakeholder Global Network Chairman Martin Neureiter, Ketua Badan Standar Nasional (BSN) Prof. Bambang Prasetya, dan Vice Chair of ISO 26000 Suharman Noerman.

Ketua Badan Standar Nasional (BSN) Prof Bambang Prasetya, mengatakan tahun ini Indonesia didaulat kembali menjadi tuan rumah penyelenggara dalam forum rutin yang digelar sejak 2014.

Menurut Ketua Umum CFCD Sudarmanto, dengan digelarnya forum IOF, CFCD berharap kedepannya perusahaan dapat menjalankan program CSR agar lebih tepat sasaran dan membawa manfaat yang lebih besar bagi kepentingan masyarakat.

IOF tahun ini mengusung tema Towards World Sustainability of Excellence. Diharapkan dengan adanya  ISO26000 dapat menjadi pedoman untuk perusahaan-perusahaan lain menjalankan program CSR sehingga memberikan efek maksimal bagi penerima manfaat.(AT)