JAKARTA – Indonesian Petroleum Association (IPA) menggelar diskusi bertemakan “Peran Migas pada Transisi Energi Indonesia” bersama mahasiswa Fakultas MIPA Universitas Indonesia (UI), di Depok, Jumat (16/6). Diskusi diselenggarakan dalam upaya memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih baik kepada para mahasiswa yang berasal dari jurusan Geologi dan Geofisika terkait kondisi terbaru dari industri migas dan perannya dalam era transisi energi.

”Peran generasi muda sangat penting bagi masa depan bangsa. Maka dari itu, IPA sebagai organisasi perusahaan dan praktisi bidang hulu migas terus berupaya mendukung peningkatan kapasitas diri dan pendidikan bagi generasi muda Indonesia, salah satunya melalui acara ini,” ujar Direktur Eksekutif IPA, Marjolijn Wajong.

Dekan Fakultas MIPA yang diwakilkan oleh Manajer Pendidikan, Rika Tri Yuniarti, menyampaikan bahwa tema yang diangkat dalam diskusi ini sangat relevan dengan kebutuhan mahasiswa saat ini. Pasalnya, transisi energi menjadi tantangan global yang membutuhkan pemahaman dan partisipasi aktif dari berbagai sektor, termasuk sektor minyak dan gas bumi.
“Oleh karena itu, penting bagi kita untuk membangun kemitraan yang kuat antara pemerintah, industri, dan institusi pendidikan dalam melaksanakan transisi energi secara berkelanjutan. Untuk itulah acara IPA Goes to Campus ini menjadi sangat relevan dan dibutuhkan hari-hari ini,” ujarnya.

Ia berharap, dengan mengikuti ajang diskusi ini para mahasiswa dapat memperoleh gambaran yang terkini tentang industri hulu migas baik nasional maupun global dan sekaligus memahami hal-hal yang dapat dipelajari ke depan sehingga setelah lulus dari bangku kuliah keahlian yang dimiliki mahasiswa dapat sesuai dengan perkembangan yang ada.

“Semoga acara ini memberikan wawasan baru dan inspirasi bagi kita semua. Mari kita bersama-sama bekerja untuk mencapai transisi energi yang berkelanjutan dan menyongsong masa depan yang lebih baik,” tuturnya.

Senada, Ketua Komite Eksplorasi IPA, Rina Rudd, mengaku sangat antusias untuk hadir dan memberikan pemaparan di hadapan para mahasiswa FMIPA Universitas Indonesia ini. Menurut dia, keberadaan generasi muda pada industri migas sangat krusial khususnya untuk menjaga terciptanya ketahanan energi di masa depan. “Generasi muda harus mendapatkan pengetahuan dan kemampuan yang tepat untuk membantu mereka menghadapi tantangan di masa depan,” ujarnya.

Rina juga mengungkapkan perihal adanya teknologi baru yang mulai diterapkan para pelaku di sektor hulu migas untuk mendukung tercapainya target pengurangan emisi karbon, yaitu Carbon Capture Storage (CCS) dan Carbon Capture Utilization Storage (CCUS). “Indonesia memiliki potensi yang sangat besar terkait penerapan teknologi ini,” ujarnya.(RA)