NEW YORK– Harga minyak mentah di pasar global anjlok pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis (8/8) pagi WIB, dengan kedua tolok ukur minyak mentah merosot lebih dari US$2,5. Penurunan harga itu didorong sikap pasar yang terguncang oleh lonjakan persediaan AS yang tak terduga di tengah kecemasan berkelanjutan atas surutnya permintaan energi global.

Kantor berita Xinhua menyebutkan patokan AS, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September jatuh US$2,54 menjadi menetap pada US$51,09 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan internasional, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober merosot US$2,71 menjadi ditutup pada US$56,23 per barel di London ICE Futures Exchange.

Selama pekan yang berakhir 2 Agustus, persediaan minyak mentah komersial AS naik 2,4 juta barel dari minggu sebelumnya, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan pada Rabu (7/8).

Dengan 438,9 juta barel, persediaan minyak mentah AS berada sekitar dua persen di atas rata-rata lima tahun untuk tahun ini.

Lebih khusus lagi, impor minyak mentah AS rata-rata 7,1 juta barel per hari (bph) pekan lalu, menandai kenaikan 485.000 barel per hari dari minggu sebelumnya.

Investor juga terus mengawasi ketegangan yang sedang berlangsung antara Iran dan Amerika Serikat, yang telah mengurangi sentimen investor dan memicu kekhawatiran atas melemahnya permintaan energi global. (RA)