JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan pembangunan fasilitas dan infrastruktur gas akan diprioritaskan untuk di wilayah Sumatera dan Jawa. Sementara untuk wilayah lain seperti Kalimantan akan dibangun infrastruktur mini LNG.

Laode Sulaeman, Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, menjelaskan fokus pemerintah saat ini adalah agar pipa gas sepanjang pulau Sumatera hingga ke ujung pulau Jawa tersambung. Sebenarnya ruas pipa sudah hampir tersambung tapi ada beberapa bagian memang belum terbangun misalnya untuk di Sumatera itu ada ruas Dumai – Sei Mangkei. Kemudian dai Jawa ada ruas Semarang – Indramayu.

“Fokus kita adalah sekarang menuntaskan garis lurus kita dari ujung pulau Sumatera sampai ujung pulau jawa, yaitu pisa transmisi dari Aceh sampai ke Jawa Timur,” kata Laode ditemui di Kementerian ESDM, Kamis (11/1).

Sementara pasokan gas di Kalimantan akan banyak memanfaatkan LNG ketimbang gas pipa. Menurut Laode hal itu dipilih karena dari sisi permintaan atau demand di Kalimantan juga tidak sebesar di Sumatera dan Jawa. ” Trans (pipa gas) kalimantan sampai saat ini kita belum menjadikan PSN, karena memang kita lihat skala ekonominya kan, kebutuhannya di pulau jawa dan sumatera yang paling besar untuk gas,” ujar Laode.

Sampai sekarang ruas Cirebon – Semarang (Cisem) yang terbangun baru di tahap I. Sementara untuk konstruksi Cisem II rencananya akan dilakukan pada pertengahun tahun ini.

“Kedua (Cisem II) dimulai konstruksinya insya Allah Juni 2024 ini mulai, dan akan selesai pada akhir 2025. Kalau sudah beres di Jawa, mulai 2025 kita langsung disusul di Dumai-Sei Mangke, yang akan selesai 2027,” jelas Laode.

Menurut dia dengan terbangunnya ruas pipa Sumatera dan Jawa ini maka cadangan gas yang ada di Jawa bagian timur maupun di Sumatera yang banyak baru ditemukan baru-baru ini bisa diporoduksikan.

“Semua kebutuhan gas yang ada di berbagai lokasi yang di berbagai lokasi di Sumatera dan Jawa bisa dipasok melalui pipa gas transmisi ini. demikian juga dengan sumber-sumber yang ada di sekitar Jawa Timur maupun di Aceh yang baru ditemukan bisa lewat pipa ini,” jelas Laode. (RI)