JAKARTA – Meskipun perekonomian dunia dan nasional mengalami kontraksi hebat pada tahun ini, pemerintah tidak mengendorkan target produksi batu bara pada 2021. Kementerian ESDM telah menetapkan rencana produksi batu bara nasional 550 juta ton pada tahun depan atau masih sama seperti rencana 2021.

Sujatmiko, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM,  mengatakan target produksi batu bara 2021 mempertimbangkan kapasitas produksi  dari perusahaan. Selain itu, pemerintah optimistis pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19 di dalam negeri maupun pasar ekspor sudah berlangsung.

“Rencana ini sama dengan 2020 karena apa? Kami masih mempertimbangkan recovery akibat kondisi pandemi Covid-19. Ini yang menjadi dasar untuk menetapkan rencana 2021,” kata Sujatmiko dalam acara Webinar Virual Expo yang digelar Rabu (10/12).

Sujatmiko mengungkapkan, realisasi produksi batu bara nasional per 10 Desember 2020 sudah mencapai 514,20 juta ton atau sekitar 93,49% dari target.

“Sebagai gambaran, target produksi batu bara tahun ini sebesar 550 juta ton, saat ini sudah mencapai 514 juta ton atau sekitar 94%, dengan harapan di akhir tahun target tidak jauh dari 550 juta ton,” ungkap dia.

Berdasarkan data dari Ditjen Minerba Kementerian ESDM, dari realisasi produksi tersebut, sebanyak 218,17 juta ton dipasok ke pasar ekspor. Sedangkan 108,45 juta ton untuk kebutuhan dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO).

Target produksi batu bara yang sudah ditetapkan pemerintah ini sebenarnya turun dibandingkan rencana produksi yang ditetapkan sebelumnya yang ditetapkan sebesar 609 juta ton atau naik 10,7% dibandingkan target tahun ini yang sebesar 550 juta ton.

Sektor batu bara menjadi salah satu lumbung penerimaan negara di sektor energi. Pada 2019, minerba menyumbang PNBP sebesar Rp44,8 triliun diatas target yang ditetapkan sebesar Rp43,3 triliun. Batu bara mendominasi setoran PNBP sektor minerba.(RI)