kompers dirman

JAKARTA – Indonesia akan meluncurkan program 5000 megawatt (MW) energi surya dengan nilai investasi US$7 miliar. Peluncuran akan dilakukan dalam Acara Bali Clean Energy Forum (BCEF) pada 11-12 Februari 2016 mendatang. Selain itu juga akan dilakukan peluncuran Centre of Excellence Energi Bersih.

“Program di bidang surya ini, merupakan kolaborasi anak bangsa dengan internasional untuk merumuskan inovasi, sementara untuk centre of excellence akan di-launching  sebuah virtual lounge,” kata Ketua Tim Percepatan EBT, William P Sabandar dalam konferesi pers bersama dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, di Jakarta, kemarin.

Di samping acara peluncuran tersebut, lanjut William, BCEF ditargetkan mampu menjadi titik awal Indonesia untuk mulai melibatkan internasional dalam upaya pengembangan energi bersih. “Kolaborasi transfer energi yang cepat kita lakukan karena untuk mendapatkan target energi nasional 23 persen untuk mencapai target COP 21 atau komitmen energi bersih kita, dibutuhkan revolusi teknologi dan inovasi, jika tidak maka tidak dapat mencapai itu,” katanya.

Menurut William, untuk BCEF ini  Menteri ESDM telah mengirimkam undangan kepada 81 Menteri Energi untuk menghadiri acara tersebut. “BCEF adalah event dimana kita mengundang aktor-aktor baik pemimpin negara maupun bisnis, expert untuk sama-sama berdiskusi merumuskan apa yang harus dilakukan agar gap teknologi kita di bidang energi bersih dapat dihilangkan, akan menjadi pusat data informasi energi bersih dikelola, proyek- proyek yang kita akselereasi dipantau dan fasilitasi serta akan menjadi tempat kolaborasi untuk pembelajaran dalam kaitan dengan pengembangan energi bersih ke depan,” tuturnya.

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan pada BCEF itu diharapkan dapat semakin mendorong Indonesia untuk melakukan reformasi di bidang finansial energi, teknologi dan sumber daya manusia. “Pekerjaan rumah terbesar kita adalah mereformasi aturan seperti aturan tarif,” tegasnya.(LH)