JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) saat ini tengah mengerjakan salah satu mega proyek kilang yaitu New Grass Root Refinery (NGRR) di Tuban. Kilang Tuban itu digarap Pertamina bersama dengan mitranya yaitu Rosneft asal Rusia.

Sudah lima tahun digulirkan, proyek prestisius tersebut hingga kini belum juga memberikan hasil kongkret bahkan konstruksi juga belum dimulai.

Pemerintah sendiri akhirnya buka suara terkait belum ada progres berarti di kilang Tuban. Padahal selama ini Pertamina meyakinkan tidak ada pengaruh berarti. Namun pada kenyataannya perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina sejak tahun lalu ternyata juga memberikan dampak terhadap proyek kilang Tuban.

Seperti diketahui tekanan terhadap Rusia dari negara barat sangat tinggi dari negara-negara barat akibat perang.

Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengungkapkan pemerintah tetap mendukung Pertamina untuk mencari solusi terbaik agar proyek kilang tetap bisa berjalan. Apalagi proyek kilang Tuban merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) kebanggaan presiden Joko Widodo.

“Ya pastilah (ada dampak perang Rusia-Ukraina), sekarang lagi cariin solusi bagaimana supaya bisa atasi dampak ini supaya proyeknya bisa jalan. Karena proyek ini strategis buat kita,” kata Arifin ditemui di Kementerian ESDM Jumat lalu.

Proyek Kilang Tuban merupakan proyek yang sangat strategis karena pembangunan kilang minyak akan terintegrasi dengan petrokimia. Pembangunan kilang bertujuan mewujudkan ketahanan energi nasional, memenuhi kebutuhan dalam negeri serta mengurangi impor.

Pemerintah memberikan penugasan kepada PT Pertamina (Persero) melalui Kepmen ESDM Nomor 807 Tahun 2016 tentang Penugasan kepada PT Pertamina (Persero) dalam Pembangunan dan Pengoperasian Kilang Minyak di Tuban, Jawa Timur.

Proyek Kilang Minyak Tuban dimiliki oleh PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia, yang merupakan usaha patungan antara Pertamina (55%) dan Rosneft PJSC (Rusia) (45%). Proyek ini bagian dari New Grass Root Refinery (NGRR) yang dibangun Pertamina untuk memenuhi kebutuhan energi di dalam negeri dan memproduksi petrokimia berkualitas tinggi.

Pembangunan kilang Tuban dipastikan molor jauh dari target yang dipatok pemerintah maupun Pertamina di tahun 2024. Hingga kini proses pengadaan lahan saja masih terus berlangsung belum ada pembangunan fisik kilang berkapasitas 300 ribu barel per hari (bph) yang terjadi. (RI)