AMBON – PT PLN (Persero) resmi mengoperasikan pembangkit listrik terapung pertama buatan Indonesia, Barge Mounted Power Plant (BMPP) Nusantara-1. Pembangkit berkapasitas 60 megawatt (MW) ini akan memperkuat keandalan pasokan listrik di Ambon, Maluku.

Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, mengatakan dengan hadirnya BMPP Nusantara 1 maka mampu menopang kelistrikan Ambon dan menghadirkan kemandirian energi nasional. Sebab, dahulu sistem kelistrikan Ambon ditopang salah satunya oleh Pembangkit Listrik di atas kapal LMVPP berkapasitas 54 MW yang disewa dari luar negeri.

“Seperti diketahui bersama, kebutuhan sistem di Ambon saat ini adalah 63,7 MW. Sekarang, kita sudah punya sendiri, dan apalagi ini adalah produk kita sendiri. Kita sudah satu langkah lagi ke depan dalam membangun pondasi kemandirian energi nasional,” ujar Darmawan, Kamis (14/4).

Ia menjelaskan, BMPP Nusantara 1 merupakan satu-satunya mobile power plant dalam bentuk barge mounted terbesar dan sepenuhnya akan dikelola oleh PLN Group.

Dalam pengembangannya, BMPP dicanangkan dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 merupakan salah satu dari tipe pembangkit yang revolusioner yakni Mobile Power Plant (MPP).

Menurut Darmawan, pencanangan program MPP dalam rangka memenuhi pasokan listrik dalam waktu yang singkat dan bersifat sementara, reserve margin bergerak dan menaikkan rasio elektrifikasi secara cepat.

Tidak hanya itu, MPP memungkinkan untuk dipindahkan ke tempat yang lebih memerlukan, khususnya pada remote area atau wilayah 3T (terluar, terdepan, dan tertinggal) yang dominan banyak tersebar di wilayah kepulauan Indonesia timur.

Sementara itu, Iqbal Fikri, Direktur Produksi PT PAL, menjelaskan kolaborasi antara PAL dan PLN merupakan kontribusi nyata untuk memberikan akses energi berkeadilan bagi semua masyarakat. “Ini merupakan kerja sama yang baik dan akan terus ditingkatkan,” tambah Iqbal.

Iqbal menjelaskan, selain memiliki kelebihan bisa mobile, BMPP Nusantara-1 ini juga memiliki ketahanan yang cukup lama. Memakai teknologi khusus, PT PAL merancang BMPP Nusantara untuk bisa mengapung diatas air dengan minim risiko.

“Kapal ini bisa tahan sampai 20 tahun ke depan, tetap akan andal memasok kelistrikan khususnya untuk masyarakat daerah remote,” ujar Iqbal.

Kedepan, PLN dan PT PAL masih akan melanjutkan kolaborasi dengan pengembangan BMPP Nusantara 2 dan 3. Dengan beroperasinya 3 BMPP ini maka PLN akan mengoperasikan Pembangkit Listrik di atas kapal dengan kapasitas 150 MW.

Murad Ismail, Gubernur Provinsi Maluku, menyatakan dengan kehadiran listrik yang prima mampu meningkatkan perekonomian masyarakat. Geliat investasi di Indonesia Timur saat ini juga sangat besar sehingga perlu didukung pasokan listrik yang andal.

“Kolaborasi ini sangat kami apresiasi. Dengan kehadiran BMPP Nusantara 1 bisa meningkatkan perekonomian masyarakat dan juga meningkatkan iklim investasi di Indonesia Timur, khususnya di Maluku,” ujar Murad. (RI)