JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus mendorong kapasitas pelaku usaha, pabrikan, vendor serta usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai penunjang industri hulu migas. Upaya penguatan kapasitas tersebut menunjukkan dampak positif, yang dibuktikan dengan capaian Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 61,18% selama periode Januari hingga Oktober tahun ini.

“Ini perlu disyukuri, hingga Oktober kemarin, capaian TKDN Hulu Migas melampaui target yang ditetapkan pemerintah, yakni sebesar 57 persen. Saya optimistis angka ini terus meningkat hingga akhir tahun 2023,” kata Nanang Abdul Manaf, Wakil Kepala SKK Migas, dalam konferensi pers Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) 2023 di kantor SKK Migas di Jakarta, Rabu (15/11).

Dia menuturkan, sesuai dengan Rencana Strategis Indonesia Oil and Gas (IOG) 4.0, target pencapaian strategis yang ingin dikejar adalah penguatan demand/supply; pengembangan kompetensi; dan penguatan kebijakan. Rencana Strategis ini mencakup tiga target besar pada 2030, yakni produksi minyak 1 juta barrel serta gas bumi sebanyak 12 miliar standar kaki kubik per hari (MMscfd )meningkatkan multiplier effect industri hulu migas terhadap sektor lain, serta terjaganya kelestarian atau keberlanjutan lingkungan.

Nanang menyatakan saat ini SKK Migas tengah sedang memperkuat demand dan supply di berbagai tingkatan, baik itu dalam skala daerah, nasional, maupun internasional.

“Langkah ini menjadi fondasi dalam pembinaan perusahaan atau pabrikan dalam negeri dan UMKM, yang mencakup penguatan strategi bisnis dan pengembangan keterampilan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lokal,” ujarnya.

Di acara Forum Kapnas yang diadakan di lima kota sebelumnya, lanjut Nanang, beberapa perusahaan dalam negeri menunjukkan keberhasilannya memperluas pasar, termasuk ke pasar internasional. Dia mencontohkan PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (PNEP) yang mendapatkan kontrak produksi kapal dari perusahaan pelayaran di Malaysia. “Kesuksesan ini menandai langkah ekspansi bisnis mereka di luar negeri, sekaligus menunjukkan kepercayaan terhadap kemampuan produksi kapal Indonesia,” ujar Nanang.

Ditambahkan, ada perusahaan seperti PT Citra Tubindo yang berhasil menembus pasar OCTG (Oil Country Tubular Goods) di Timur Tengah. PT Teknologi Rekaya Katup sebagai pabrikan katup/valve berhasil menembus pasar Malaysia, Singapura, dan Timur Tengah. PT Luas Birus mampu menciptakan produk chemical yang mampu menggantikan produk dari perusahaan asing terkemuka, seperti BASF.

Di tingkat yang lebih luas, SKK Migas mendorong para pelaku industri hulu  migas dan perusahaan-perusahaan penunjangnya untuk terlibat dalam pertemuan, negosiasi, serta kerja sama dengan pelaku industri global. Misalnya saja melalui keikutsertaan di ajang ADIPEC 2023 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Rudi Satwiko, Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, mengatakan, kehadiran Indonesian Pavilion di ADIPEC 2023 menghasilkan kesepakatan bisnis yang substansial. Pada event tersebut ada tiga penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang membuka peluang perluasan pasar tingkat global.

“Pertama, MoU antara PT Fajar Benua dengan Precision Engineering dari Arab Saudi untuk ekspor produk fabrikasi metal. Kemudian, MoU antara PT Pertamina Internasional Shipping dengan BGN International dari Uni Emirat Arab untuk pembangunan Kapal VLGC dan LPG Cargo. Terakhir, MoU antara PT Kilang Pertamina Internasional dengan National Bank of Kuwait untuk mendukung pendanaan proyek-proyek energi berkelanjutan,” jelas Rudi.

Melalui pertemuan, presentasi, dan penandatanganan MoU tersebut, para pelaku industri hulu migas dan penunjangnya yang berhimpun di Indonesia Paviliun memperkuat posisi di industri energi global.

Forum Kapasitas Nasional III 2023 di Jakarta, SKK Migas mengusung tema ‘Pengembangan Integrasi Kapabilitas Dalam Negeri dalam rangka Peningkatan Kapasitas Nasional’ yang akan digelar pada 23-24 November 2023. Rencananya forum ini menghadirkan sejumlah menteri yang terkait dengan pengembangan dan pemberdayaan kapasitas nasional, antara lain Menko Maritim dan Investasi Ad Interim / Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Menteri Investasi merangkap Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri  Koperasi dan UKM Teten Masduki, dan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim.

Acara ini juga akan diramaikan dengan keberadaan 28 booth KKKS, 30 booth UMKM, dan 100 booth perusahaan penyedia barang/jasa serta beberapa asosiasi industri dan usaha. (RI)