INDRAMAYU – Serikat Pekerja Pertamina Bersatu Balongan (SPPBB) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menolak keras pengalihan LNG Pertamina ke PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) karena negara bisa kehilang pemasukan.

“Kami menolak keras rencana pelepasan bisnis LNG Pertamina ke PGN,” kata Tri Wahyudi, Ketua Umum Serikat Pekerja Pertamina Bersatu Balongan di Indramayu, Selasa (23/7).

Tri mengatakan penolakan tersebut karena ketika bisnis LNG Pertamina diserahkan ke PGN, dikhawatirkan merugikan negara. Apalagi selama ini pemasukan LNG Pertamina ke Nnegara mencapai 100%. Berbeda ketika yang mengelola adalah PGN karena publik (swasta termasuk asing) memiliki saham sampai 43%.

“Apabila bisnis ini (LNG) yang sudah 50 tahun dipegang Pertamina dilepaskan ke mereka (PGN), negara akan rugi, sebab nanti tidak 100% lagi pendapatan dari bisnis LNG masuk ke kas negara,” ujar Tri seperti dikutip Antara.

Tri menegaskan Serikat Pekerja Pertamina menuntut agar pemerintah membatalkan rencana pelepasan LNG Pertamina ke PGN. Ketika tuntutan pekerja tidak dituruti, Serikat Pekerja akan melakukan aksi damai di Jakarta dengan membawa ribuan orang, tak hanya dari Indramayu.

“Dan ketika masih akan dilepaskan juga, kami sudah sepakat untuk mogok beroperasi,” kata Tri setelah memimpin aksi damai di kawasan Kilang Balongan Indramayu. (DR)