JAKARTA – PT Pertamina (Persero) akhirnya mengaku cukup berambisi untuk bisa masuk ke dalam proyek Masela. Saat ini manajemen masih melakukan negosiasi dengan Shell yang sudah memutuskan untuk melepas porsi Participating Interest (PI) dan hengkang dari proyek tersebut.

Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, menuturkan masyarakat Indonesia pasti mendorong ada Pertamina di proyek migas sebesar Masela. Namun dia belum bisa membeberkan proses akuisisi tersebut. Nicke hanya menjanjikan kejutan yang akan diberikan Pertamina nanti setelah pembicaraan dengan Shell selesai.

“Sedang kita finalkan adalah Blok Masela. jadi tentu masyarakat sangat berharap giant blok gas ini bisa segera didevelop. maka dengan masuknya Pertamina, komitmen kami adalah sesegera mungkin mendevelop agar kemudian gas yang ada dalam perut bumi Masela ini kemudian bisa dimonetisasi. Kita kan menandatangani NDA (Non-Disclosure Agreement), nggak boleh. kejutan itu gak boleh dibocorin. ini kejutan,” jelas Nicke dalam konferensi pers, Selasa malam (6/6).

Dia juga tidak mau banyak berkomentar ketika banyak pihak yang mengaitkan rencana Intial Public Offering (IPO) salah satu Subholdingnya Pertamina Hulu Energi (PHE) untuk membiayai akuisisi PI Shell di Masela.

Sementara itu, Fadjar Djoko Santoso, VP Corporate Communication Pertamina, menjelaskan dari sisi etika bisnis memang manajemen tidak bisa sembarangan membagikan informasi terkait negosiasi yang sedang berlangsung.

“Kita juga belum bisa menyampaikan apa-apa karena memang belum confirm semuanya. Jadi, bukan kita menyembunyikan ini lebih ke menjaga etika bisnis. Kalau dengan siapanya (mitra) kalau soal etika bisnis ini kita belum bisa sampaikan,” ungkap Fadjar.

Namun menurutnya harus diakui bahwa negosiasi dengan Shell berlangsung cukup alot. Padahal semula targetnya sudah ada kesepakatan pada Mei lalu. Kini Pertamina targetkan bisa mengunci kesepakatan dengan Shell pada tahun ini. “Proses negosiasi semuanya punya kemauan masing-masing. Karena negosiasinya cukup alot jadinya yang harusnya selesai bulan lalu targetnya jadinya molor lagi. Tahun ini diharapkan selesai tahun ini,” ujar Fadjar. (RI)