JAKARTA – Pemerintah menyatakan kesepakatan antara PT Pertamina (Persero) dan Shell bakal dirampungkan pada akhir bulan Juni ini.

“Proses divestasi Shell untuk segera dapat partner yang baru, saat ini sudah ada titik temu untuk bisa mengambil alih PI Shell pada proyek Masela tersebut dan diharapkan akan dieksekusi mulai akhir Juni, sehingga memang program ini bisa dilanjutkan,” kata Arifin Tasrif disela rapat dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (13/6).

Menurut Arifin, para kontraktor di proyek Masela termasuk calon pengganti Shell yaitu Pertamina tidak punya banyak waktu. Untuk itu setelah nanti kesepakatan dicapai maka beberapa pekerjaan sudah menanti. Antara lain adalah revisi kedua rencana pengembangan atau Plan of Development (POD) lapangan Masela dengan memasukkan program carbon capture, dengan tambahan investasi sebesar US$1,1- US$1,4 miliar.

“Inpex telah menyampaikan surat permohonannya revisi 2 POD-1 dengan memasukkan program carbon capture storages kepada SKK Migas pada 4 april 2023,” kata Arifin.

Menurut dia beberapa kegiatan atau persiapan pengembangan blok Masela sudah dilakukan Inpex selama menunggu proses pengalihan Participating Interest (PI) dari Shell ke Pertamina. Pertama adalah Persetujuan Original WP&B 2023 untuk implementasi proyek pada 13 April 2023. Lalu Mahkamah Agung telah menetapkan putusan mengenai harga tanah hasil appraisal KJPP. “Status saat ini penitipan uang ganti rugi telah dititipkan pada PN Saumlaki,” ujar Arifin.

Untuk kegiatan pemasaran gas, Inpex telah menandatangani MOU dengan beberapa calon pembeli potensial dalam negeri dan menandatangani LOI dengan beberapa calon pembeli potensial internasional.

Selanjutnya untuk AMDAL, saat ini Komisi Sidang AMDAL telah selesai pada tanggal 24 Juli 2022. Status saat ini Persiapan restrat Amdal dan menunggu keputusan INPEX HQ terkait kejelasan rencana investasi dan pengembangan.

Selanjutnya Tender FEED (OLNG, FPSO, SURF, and GEP) akan dilaksanakan kembali pada tahun 2023. “Status saat ini persiapan dan menunggu keputusan INPEX HQ terkait kejelasan rencana investasi dan pengembangan,” jelas Arifin.