JAKARTA – PT Medco Energi Internasional Tbk melalui unit usaha eksplorasi dan produksi migas, PT Medco E&P Indonesia akan melanjutkan pengembangan dan eksplorasi di dua blok hasil akuisisi, yakni South Natuna Sea Block B dan Corridor PSC.

Ronald Gunawan, Direktur Utama PT Medco E&P Indonesia, mengatakan integrasi menyeluruh Corridor PSC ke dalam organisasi Medco telah selesai pertengahan tahun 2022.

“Di Corridor, kita nanti ada dua rig yang akan masuk untuk drilling. Kalau tidak, ditagih terus sama Kepala SKK Migas, Pak Dwi. Jadi kita lanjutkan di situ,” kata dia saat diskusi media yang mengangkat tema “MedcoEnergi’s Role in the Dynamics of Oil & Gas Investment in Indonesia” di Jakarta, Kamis (9/2).

Medco mengelola Blok Corridor setelah mengakuisisi seluruh saham ConocoPhillips Indonesia Holding Ltd. (CIHL) pada tahun lalu. Corridor PSC memiliki dua lapangan produksi minyak dan tujuh lapangan produksi gas yang berlokasi di onshore Sumatera Selatan.

Produksi gas Blok Corridor telah ikut meningkatkan produksi migas Medco pada 2022. Hingga sembilan bulan 2022, produksi migas Medco E&P mencapai 161 Mboepd, naik 73% dibanding periode yang sama 2021. Selain Corridor PSC, pengembangan proyek gas baru di lapangan Hiu, Malong dan Belida di South Natuna Sea Block B PSC ikut mendukung peningkatan kinerja operasi migas Medco.

Ronald mengatakan, produksi migas akan terus bertambah seiring akuisisi aset-aset migas milik perusahaan asing. Jika pada 2015, produksi Medco baru 56 ribu boepd, maka pada 2016 setelah mengakuisisi Natuna meningkat menjadi 87 ribu boepd. Pada 2019, produksi meningkat menjadi 103 ribu boepd pasca akuisisi Ophir, dan pada 2022 akuisisi Blok Corridor meningkat menjadi 162 ribu boepd.

“Pertumbuhan Medco tidak sepenuhnya terjadi karena adanya proses akuisisi, tetapi juga dari pengembangan yang dilakukan setelah akuisisi,” kata dia.

Sementara dalam upaya mendukung target satu juta bopd dan 12 Bscfd gas pada 2030, menurut Ronald, Medco E&P siap mendukung target melalui investasi berkesinambungan dengan menerapkan Operational Excellence dan berkomitmen terhadap standar lingkungan, sosial dan kepatuhan (ESG).

Pada 2022, Medco mengalokasikan belanja modal (capital expenditure) sebesar US$250 juta untuk minyak dan gas dan US$25 juta untuk ketenagalistrikan.(AT)