JAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai perwakilan pemerintah pemegang saham melakukan perombakan jajaran direksi holding BUMN Tambang atau Mineral Industry Indonesia (MIND ID)  MIND ID.

Orias Petrus Moeldak secara mengejutkan dicopot dari jabatan Direktur Utama. Posisinya digantikan oleh Hendi Prio Santoso yang sebelumnya menjabat Direktur Utama PT Semen Indonesia. Hendi juga dikenal lama menjabat sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Arya Sinulingga, Staf Khusus Menteri BUMN membenarkan informasi tersebut. “Benar (perombakan direksi),” kata Arya kepada Dunia Energi, Jumat (29/10).

Dia pun membenarkan Hendi sebagai suksesor Orias sebagai orang nomor satu  di MIND ID. “Benar (Hendi gantikan Orias, red),” ungkap Arya.

Hendi disebut-sebut ditunjuk untuk gantikan Orias sebagai persiapan Inalum yang akan melantai bursa. Hal menarik dari perombakan kali ini adalah ada dua nama mantan BOD PGN yang ikut ditunjuk menjadi direksi yakni Dilo Widagdo serta Danny Praditya.

Semasa dipimpin Orias kinerja MIND ID sebenarnya tidak terlalu buruk. Terbaru, sampai dengan periode 30 September 2021 mencatat laba bersih konsolidasian sebesar Rp9,8 triliun, atau naik 799 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 di mana perusahaan mencatat rugi bersih Rp1,4 triliun.

Susunan Direksi Baru

Direktur Utama
Hendi Prio Santoso

Direktur Pengembangan Usaha
Dilo Seno Widagdo

Direktur Keuangan
Devi Pradyna Paramita

Direktur Operasi & Portofolio
Danny Praditya

Direktur Hubungan Kelembagaan
Dany Amrul Ichdan

Komisaris :

Martuani Sormin

Pada kuartal III 2021 MIND ID membukukan total pendapatan sebesar Rp63,8 triliun, lebih tinggi 35 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Tiga kontributor terbesar pendapatan berasal dari komoditas batubara, emas dan timah. Perusahaan mencatat net profit margin sebesar 15,4 persen, meningkat dibandingkan capaian sebelumnya sebesar -3,0 persen.

Profitabilitas MIND ID ditunjukkan dengan capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp19,8 triliun hingga kuartal III, dengan EBITDA Margin sebesar 31 persen lebih tinggi 179 persen dari capaian 9 bulan pertama 2020.(RI)